Sri Mulyani: Pasar Saham Indonesia Kalah Sama Tetangga

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 10/11/2022 17:00 WIB
Foto: Konferensi pers hasil rapat berkala KSSK IV tahun 2022. (Tangkapan layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika Pasar saham dan obligasi masih dangkal.

Produk derivatif seperti interest rate swap dan cross currency swap untuk lindung nilai pinjaman jangka panjang di Indonesia masih terbatas.

Pendalaman pasar keuangan Indonesia termasuk melalui produk turunannya (derivatif) perlu ditingkatkan.


"Mekanisme hedging yang sophisticated relatif terbatas dan hanya terkonsentrasi di pasar valuta asing," ungkapnya.

Size maupun transaksi pasar saham, obligasi korporasi, dan derivatif Indonesia masih berada di bawah negara peers.

Kapitalisasi pasar saham Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) berada di angka 45,15%. Sementara negara peers seperti Malaysia, Filipina, Thailand dan India, angkanya sudah berada di 121,57%, 88,39%, 102,80% serta 97,04%

Sementara pasar obligasi Indonesia terhadap PDB pertumbuhannya relatif stagnan. Pada tahun 2010 angkanya sebesar 1,7% dan di tahun 2020 angkanya hanya naik menjadi 2,8%. Jauh tertinggal dibanding Filipina, India, Thailand dan Malaysia.


(cap/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Ramal Nasib Rupiah-Pasar SBN Saat Perang Memanas & Bunga Ditahan