Dua Hari Beruntun Harga Minyak Dunia Anjlok 3%, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia merosot 3% karena persediaan minyak Amerika Serikat naik lebih dari ekspektasi di tengah kecemasan pelaku pasar akan menyusutnya permintaan dari China.
Minyak mentah Brent turun 2,7% menjadi US$92,65 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) anjlok 3,5% ke US$85,83 per barel.
Persediaan minyak mentah AS melonjak 3,9 juta barel pekan lalu menjadi 440,8 juta barel karena produksi minyak meningkat menjadi sekitar 12,1 juta barel per hari, data Administrasi Informasi Energi AS (IEA) menunjukkan. Jumlah ini di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan stok minyak mentah sebesar 1,4 juta barel.
"Laporan itu sekali lagi beragam tetapi condong ke arah bearish, dengan peningkatan minyak mentah dan lonjakan produksi dalam negeri," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Sementara itu Stok bensin AS turun 900.000 barel dalam seminggu menjadi 205,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang turun 1,1 juta barel. Stok sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun sekitar 500.000 barel, penurunan yang lebih kecil dari perkiraan.
Tekanan lain datang dari China, konsumen utama, yang rentan terhadap karantina wilayah karena menganut prinsip Zero Covid untuk membatasi penyebaran virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).
Kasus Covid-19 di Guangzhou dan kota-kota Cina lainnya telah melonjak, dengan jutaan penduduk pusat manufaktur global diminta untuk melakukan tes Covid pada Rabu (9/11/2022).
"Dengan narasi (pembukaan kembali China) yang didorong kembali, ditambah dengan peningkatan besar pada data inventaris AS, menyiratkan permintaan AS yang meredup, kru resesi kembali dengan kekuatan penuh pagi ini di Asia," Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Manajemen, kata dalam sebuah catatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)