Bukti Nyata Pertamina Tulang Punggung Minyak RI

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
09 November 2022 19:14
Blok Rokan. (Doc SKK Migas) Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, terus berkomitmen untuk mempertahankan tingkat produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Apalagi, 67% produksi minyak nasional dan 32% produksi gas nasional berasal dari perusahaan pelat merah ini.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro memaparkan target produksi migas perusahaan tahun ini dipatok sebesar 854 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari produksi minyak sebesar 446 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas sebesar 2.363 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Saat ini kontribusi produksi PHE adalah 67% dari produksi minyak nasional dan 32% dari produksi gas nasional. Hal ini didukung dari empat regional domestik yang berada di dalam hubungan Sub Holding Upstream," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (9/11/2022).

Wiko mengatakan target produksi migas tersebut meningkat 14,78% dibandingkan capaian 2021 yang hanya 744 ribu barel setara minyak (BOEPD). Adapun target-target tersebut didukung dengan adanya peningkatan aktivitas seperti jumlah sumur pengeboran.

Sumur pengembangan pada tahun ini ditargetkan sebanyak 738 sumur, meningkat 118% dari capaian pengeboran sumur pengembangan pada 2021 yang hanya 337 sumur. Adapun hingga September tahun ini realisasi pengeborannya sudah mencapai 483 sumur.

Sementara untuk kegiatan Work Over hingga September 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 429 kegiatan dan untuk well intervention dan well service telah selesai dilakukan sebanyak 20.699 sumur.

Berdasarkan catatan perusahaan, hingga September 2022 capaian produksi minyak Pertamina telah mencapai 418 ribu bph. Sementara untuk realisasi produksi gas sebesar 2.216 MMSCFD.

"Pada akhir Desember produksi migas PHE akan sebesar sebesar 808 ribu BOEPD atau tumbuh 9% dibanding realisasi tahun 2021 sebesar 744 ribu BOEPD," katanya.

Lebih lanjut, Wiko mengatakan apabila perusahaan tidak melakukan sesuatu, maka produksi minyak di tahun lalu akan turun secara alamiah sebesar 20%.

Namun, setelah dilakukan berbagai upaya lebih lanjut, maka penurunan produksi alamiah atau natural decline dapat dipertahankan hanya menjadi sebesar 1,2% per tahun atau relatif angka produksi dapat dipertahankan sama seperti awal tahun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pertamina Hulu Siapkan Rp 64 Triliun untuk Modal 2023


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading