Top Gainers-Losers

Deretan Saham Ini Cuan Gede, Kamu Punya?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
08 November 2022 06:43
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah pada perdagangan Senin (7/11/2022), pasca rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 yang tumbuh menjadi 5,72% (yoy).

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 0,81% ke posisi 7.102,396. IHSG akhirnya berhasil menembus level psikologis 7.100 kemarin.

Pada perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.045,53. Namun, selang 5 menit saja indeks mendadak berbalik arah dengan koreksi 0,1% ke 7.038,16. Pukul 11.11 WIB, IHSG terpantau menghijau dan melanjutkan penguatan hingga penutupan perdagangan sesi I.

Sedangkan di perdagangan sesi II, penguatan IHSG pun berlanjut. Bahkan sekitar pukul 14:30 WIB atau menjelang akhir perdagangan, IHSG langsung 'tancap gas' dan berhasil ditutup di level tertinggi hariannya sekaligus berhasil menyentuh level psikologis 7.100.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 290 saham menguat, 233 saham melemah dan 177 saham stagnan.

Investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 426,04 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin.

Saat IHSG berakhir melesat, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten garmen dan tekstil yakni PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menjadi salah satu saham yang masuk deretan top gainers pada perdagangan kemarin, di mana saham PBRX menduduki posisi ketiga. Saham PBRX ditutup melejit 24,44% ke posisi harga Rp 168/saham.

Nilai transaksi saham PBRX pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 140,89 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 858,15 juta lembar saham. Namun, asing melepasnya sebesar Rp 550,4 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 31 Oktober hingga kemarin, saham PBRX hanya mencatatkan koreksi sekali saja, sedangkan sisanya menguat sebanyak 5 kali

Dalam sepekan terakhir, saham PBRX meroket 104,88% dan dalam sebulan terakhir, saham PBRX melejit 88,76%.

Di tengah guncangan pada sektor tekstil, Pan Brothers malah mencatatkan kinerja cemerlang awal pekan ini.

Belum diketahui penyebab melesatnya harga saham PBRX kemarin. Namun dari kinerja keuangannya pada kuartal III-2022, penjualan dan laba bersih PBRX kembali menurun.

Penjualan PBRX pada kuartal III-2022 mencapai US$ 501,9 juta atau sekitar Rp 7,85 triliun (asumsi kurs Rp 15.660/US$), turun 1,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 507,8 juta.

Segmen penjualan ekspor mendominasi penjualan PBRX, yakni sebesar US$ 472,8 juta. Sementara itu, penjualan lokal PBRX adalah senilai US$ 29,4 juta.

Dalam laporan keuangannya, PBRX menyebut ada dua pembeli dengan jumlah penjualan yang melebihi 10%, yakni Adidas Sourcing Ltd sebesar US$ 91,4 juta, dan Uniqlo sebesar US$ 62,1 juta.

Adapun laba bersih PBRX per 30 September 2022 mencapai US$ 12,8 juta atau setara dengan Rp 200,45 miliar, turun 32,3% dari periode 30 September 2021 yang sebesar US$ 19 juta.

Corporate Secretary PBRX, Iswar Deni kepada CNBC Indonesia, Senin (7/11/2022) mengungkapkan, jika kenaikan harga saham perseroan hanya merupakan recovery semata.

"Hanya itu, mungkin recovery saja. Karena kalau melihat historical harga PBRX memang lebih tinggi dari harga hari ini. Tidak ada info lain sepanjang pengetahuan perusahaan," jelasnya.

Di saat IHSG kembali menguat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten investasi dan jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran yakni PT Charnic Capital Tbk (NICK) memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham NICK ditutup ambles 6,98% ke posisi harga Rp 400/saham.

Nilai transaksi saham NICK pada perdagangan kemarin mencapai Rp 90,4 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 223.800 lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak 31 Oktober hingga kemarin, saham NICK mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, melemah sebanyak 2 kali, dan stagnan sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham NICK melemah 0,5%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham NICK ambles 6,54%.

Belum diketahui penyebab pasti amblesnya harga saham NICK. Tetapi dari kinerja keuangannya pada kuartal III-2022, NICK terpaksa menanggung kerugian, di mana rugi bersih NICK mencapai Rp 4,55 miliar. Padahal pada kuartal III-2021, NICK masih membukukan laba bersih sebesar Rp 78,92 miliar.

Pendapatan NICK juga minus Rp 3,7 miliar pada kuartal III-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 80,43 miliar pada kuartal III-2021.

Beban usaha perseroan bertambah menjadi Rp 2 miliar per 30 September 2022, dari sebelumnya sebesar Rp 1,54 miliar pada 30 September 2021.

Dengan minusnya pendapatan dan bertambahnya beban usaha, membuat NICK juga menanggung rugi usaha sebesar Rp 5,7 miliar pada kuartal III-2022, dari sebelumnya masih mencatat laba usaha sebesar Rp 78,89 miliar pada kuartal III-2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular