Kecuali Shanghai, Bursa Asia Dibuka Menghijau Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa (8/11/2022), karena investor mencerna ringkasan pendapat bank sentral Jepang dan menantikan pemilihan kongres paruh waktu Amerika Serikat (AS).
Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,77%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,37%, Straits Times Singapura naik 0,14%, ASX 200 Australia terapresiasi 0,34%, dan KOSPI Korea Selatan menanjak 0,64%.
Namun untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah 0,38% pada perdagangan hari ini.
Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) merilis ringkasan pendapat anggota dewan dari pertemuan kebijakan moneter pada Oktober, ketika mempertahankan suku bunga tidak berubah sementara rekan-rekan global masih menaikkan suku bunga acuannya.
Anggota dewan BoJ menyatakan bahwa saat ini masih belum perlu untuk segera mengubah kebijakan moneter, menurut ringkasan pendapat BoJ dari pertemuan Oktober.
"Pelonggaran moneter berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat upah melalui reformasi sisi penawaran," kata laporan BoJ tersebut.
BoJ menegaskan kembali perlunya untuk memantau tekanan inflasi dan dampaknya terhadap rumah tangga dan upah sambil memperhatikan efek samping dari pelonggaran moneter.
Bank sentral Negeri Sakura tersebut juga mengisyaratkan persiapan untuk pergeseran dari sikap moneter saat ini.
Bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas dibuka menguat terjadi di tengah kembali cerahnya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan kemarin, terdorong agenda pemilihan kongres paruh waktu.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melonjak 1,31%, S&P 500 melesat 0,96%, dan Nasdaq Composite menguat 0,85%.
Pemilihan paruh waktu Selasa akan menentukan partai mana yang akan mengendalikan Kongres, dan mempengaruhi arah pengeluaran di masa depan. Demokrat saat ini mengendalikan DPR, dan memiliki mayoritas di Senat.
Pasar berharap bahwa semacam 'sapuan' Partai Republik di Kongres akan mengarah pada semacam kebuntuan di Washington, yang mereka anggap baik, atau setidaknya tidak ada pengeluaran baru, yang akan baik untuk suku bunga dan pasokan Treasury," kata Brad Conger, wakil CIO di Hirtle Callaghan & Co.
Di sisi lain, investor mengantisipasi bahwa laporan inflasi dari sisi konsumen (indeks harga konsumen/IHK) AS pada Kamis akan memberikan sinyal lebih lanjut tentang seberapa jauh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menjaga agresivitas menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi.
Laporan IHK yang semakin panas dapat memberi sinyal kepada investor bahwa poros dari periode suku bunga yang lebih tinggi yang berkepanjangan mungkin tidak akan segera terjadi.
″(Agar) pasar ekuitas dan obligasi menyamai kinerja inflasi pasca-puncak yang dicatat dalam tabel, inflasi perlu terus turun - dan pada kecepatan yang lebih cepat dari yang pernah kita lihat. Sampai Fed memberi sinyal 'poros' sudah dekat, hal-hal bisa tetap menantang," tulis Ross Mayfield dari Baird dalam catatan baru-baru ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sinyal Nggak Enak Buat IHSG Nih... Bursa Asia Loyo Lagi
(chd/chd)