Analisis Teknikal
RI Jauh dari Resesi, IHSG Bisa Lanjut Menguat di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG menguat 0,23% ke 7.061,65 pada perdagangan sesi I Senin (7/11/2022). Sempat terkoreksi di awal sesi, IHSG langsung berbalik menguat setelah rilis data pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan Indonesia jauh dari resesi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 adalah 5,72% (year on year/yoy). Rilis tersebut sedikit lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 5,7%, dan Bank Indonesia (BI) 5,5%.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6%.
"Tren pertumbuhan ekonomi tahunan persisten selama empat kuartal berturut sejak kuartal IV 2021. ini menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022)
Realisasi ini dipengaruhi oleh beberapa indikator. Neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 14,92 miliar selama Juli - September 2022. Hal ini ditopang oleh lonjakan ekspor batu bara, minyak kelapa sawit dan besi dan baja yang dipengaruhi oleh kenaikan harga internasional.
Mobilitas masyarakat juga semakin pulih dari pandemi covid-19, ditandai dengan perkembangan jumlah wisatawan mancanegara tumbuh 10.746,2%.
Rilis tersebut berpeluang mendongkrak kinerja IHSG di sesi II.
Secara teknikal, IHSG masih bergerak di atas Bullish Trendline yang dibentuk sejak pertengahan Mei lalu.
Kemudian pada pekan lalu, rerata pergerakan 200 hari (Moving Average 200/MA 200) di kisaran 6.970 mampu menahan penurunan IHSG.
Untuk menguat lebih jauh, IHSG perlu menembus MA 50 di kisaran 7.100, dan konsisten bertahan di atasnya.
![]() Foto: Refinitiv |
Untuk hari ini, ruang penguatan IHSG juga masih terbuka lebar, melihat indikator Stochastic pada grafik satu jam yang belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Resisten terdekat berada di kisaran 7.070, jika ditembus IHSG berpeluang naik ke 7.100 hingga, sebelum menuju 7.130.
Sementara itu level psikologis 7.000 menjadi support terdekat, jika ditembus IHSG berisiko turun menguji kembali 6.970
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
(pap/pap)