CNBC Indonesia Research

Suku Bunga The Fed Bisa 5,25%, Selamat Datang Lagi Resesi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 November 2022 13:40
Bendera Amerika Serikat
Foto: Bendera Amerika Serikat (AP Photo/Charlie Riedel)

Pernyataan Powell menguatkan prediksi Amerika akan mengalami double dip recession. Produk domestik bruto (PDB) Paman Sam sebelumnya mengalami kontraksi pada kuartal I dan II lalu, sebelum tumbuh 2,6% di kuartal III-2022.

Kontraksi PDB dalam 2 kuartal beruntun secara teknis sudah disebut resesi. Namun, resesi di awal tahun ini ringan, bahkan mungkin belum terasa sebab pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, tetapi yang parah akan datang.

Survei terbaru yang dilakukan Wall Street Journal terhadap para ekonom menunjukkan sebanyak 63% memprediksi Amerika Serikat akan mengalami resesi 12 bulan ke depan. Persentase tersebut naik dari survei bulan Juli sebesar 49%.

Double dip recession pernah dialami Amerika Serikat pada 1980an. Resesi pertama terjadi pada kuartal I sampai III-1980, kemudian yang kedua pada kuartal III-1981 dan berlangsung hingga kuartal IV-1982.

Tidak hanya Amerika Serikat, banyak negara diperkirakan akan mengalami resesi tahun depan.

Ekonom Nouriel Roubini, atau yang dikenal dengan Dr. Doom, ketika sukses memprediksi krisis finansial 2008, kini memproyeksikan resesi panjang dan buruk.

"Ini tidak akan menjadi resesi yang singkat dan dangkal, ini akan menjadi resesi yang parah, panjang dan buruk," kata Roubini, sebagaimana dilansir Fortune, Rabu (21/9/2022).

Ia melihat kondisi ekonomi saat ini mirip dengan 2007/2008, dilihat dari tingginya utang negara dan korporasi. Menurut Roubini angka rasio jumlah utang swasta dan publik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global yang telah melonjak dari 200% pada 1999 menjadi 350% tahun ini.

Artinya ada risiko resesi yang terjadi gabungan antara 1970an dan 2008, dan ini bisa sangat mengerikan.

Dalam artikel Majalah Time yang terbit Kamis (13/10/2022), Dr. Doom mengatakan dunia akan menuju "kebangkrutan besar-besaran dan krisis finansial yang berlarut-larut".

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Indonesia Jauh Dari Resesi

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular