
KSSK Ungkap Bagaimana Rupiah 'Dihajar' Habis Dolar AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebut keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) masih tak terbantahkan. Situasi ini pun dialami semua mata uang, tak terkecuali Indonesia.
Sri Mulyani, Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan mengemukakan stabilitas nilai tukar saat ini masih terjaga, kendati Dollar Index, yang mengukur posisi dolar di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat.
"Index US$ terhadap mata uang utama mencapai level tertinggi dalam dua dekade terakhir 114,76 pada 28 September 2022," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (3/11/2022).
Berdasarkan catatan KSSK, nilai tukar rupiah per 31 Oktober 2022 mengalami depresiasi 8,62% secara year to date (ytd). Namun, Sri Mulyani menegaskan, angka tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan mata uang negara lainnya.
"Hal ini masih relatif baik, dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara. India 10,2%, Malaysia ringgit depresiasi 11,86%, dan Thai Baht 12,23%. Ini konsisten dengan persepsi prospek perekonomian Indonesia yang masih positif," jelasnya.
Sri Mulyani mengatakan, penguatan Dollar Index tak lepas dari kebijakan moneter yang diadopsi bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global yang semakin agresif.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Cs Pastikan Sistem Keuangan RI Stabil & Membaik