Waspada, IHSG Masih Bisa Turun ke 7.033 di Sesi II

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 November 2022 12:46
Market Focus: IHSG Ditutup Melemah Hingga Harga Gas Alam Anjlok 12%(CNBC Indonesia TV)
Foto: Market Focus: IHSG Ditutup Melemah Hingga Harga Gas Alam Anjlok 12%(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 0,65% ke 7.052,65 pada sesi I perdagangan Selasa (1/11/2022).
IHSG mengawali perdagangan bulan November 2022 dengan kinerja yang tak memuaskan. IHSG dibuka di 7.09,93 dan sempat melesat ke 7.128,14. Namun setelah itu IHSG balik arah dan jatuh ke zona merah.

Di tengah pelemahan IHSG, mayoritas saham juga ikut terkoreksi. Statistik perdagangan mencatat ada 326 saham yang terkoreksi, 188 saham menguat dan 178 saham stagnan.

Jalur IHSG kembali menuju 7.100 tampaknya masih terjal. IHSG juga terkoreksi ketika mayoritas indeks saham Asia mengalami kenaikan.
Dari dalam negeri indeks PMI manufaktur dilaporkan tetap ekspansif selama 14 bulan beruntun. Namun indeks PMI manufaktur RI turun ke 51,8 pada Oktober 2022 dari 53,7 di September 2022.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan terjadi deflasi 0,11% secara month on month (mom) di Indonesia pada Oktober 2022.
Inflasi tahunan Indonesia tetap naik 5,71% year on year (yoy), lebih rendah dari inflasi sebelumnya di 5,95% yoy dan perkiraan konsensus 5,99% yoy.

Kendati inflasi umum mengalami perlambatan atau deflasi, inflasi inti merangkak naik menjadi 3,31% yoy dari bulan sebelumnya 3,21% yoy.
Hal ini disebabkan karena transmisi kebijakan penyesuaian harga BBM subsidi yang dilakukan di bulan September 2022.

Untuk melihat arah pergerakan IHSG di sesi II, simak ulasan teknikal di bawah ini.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak turun menembus batas bawah BB terdekat di 7.075. Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 46,53 yang mencerminkan penguatan momentum jual.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak tembus EMA 26 dari atas dan histogram bergerak ke area negatif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi mengalami penurunan. Waspadai IHSG menguji support terdekat di 7.033.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular