
Laba Bersih OCBC NISP Tumbuh 25,2%, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat laba bersih yang tumbuh sebesar 25,2% menjadi sebesar Rp 2,5 triliun hingga kuartal ketiga 2022 dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
Mengutip keterangan resminya, perolehan laba bersih tersebut dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang mengalami pertumbuhan 10,0% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 6,3 triliun dan biaya cadangan kerugian menunjukkan penurunan.
President Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, perekonomian di Indonesia yang dalam kondisi relatif stabil dengan laju perekonomian Indonesia yang tumbuh sebesar 5,44%, menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif semakin pulih.
"Pertumbuhan Bank OCBC NISP yang berkelanjutan tentunya tidak lepas dari prinsip kehati-hatian. Bank akan terus berkomitmen untuk mengembangkan layanan dan inovasi yang berpusat pada nasabah, melalui layanan keuangan komprehensif serta layanan beyond banking," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (1/11/2022).
Sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan komposisi dana murah, CASA Bank OCBC NISP tumbuh 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2021, sehingga rasio CASA menjadi 60,7%.
"Menurut survei Bank Indonesia, per Agustus 2022, penyaluran kredit oleh perbankan terindikasi tumbuh lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia semakin membaik," tuturnya.
Bank OCBC NISP mencatatkan penyaluran kredit meningkat 12,1% YoY pada akhir September 2022 yang didorong oleh pertumbuhan kredit di semua segmen termasuk pemberian pendanaan berwawasan hijau (green financing).
Bank juga terus menyalurkan kredit melalui program #TAYTB Women Warriors sebesar Rp3,0 triliun atau meningkat 38,2% YoY pada 30 September 2022. Sementara jumlah wirausaha perempuan sebanyak 1.248 pengusaha, dengan kata lain meningkat sebesar 22,5% YoY.
Di sisi lain untuk kualitas kredit, Bank mencatat perbaikan, yang mana pada akhir September 2022, NPL gross berada pada level 2,3%. Sementara, NPL net berada pada level 0,8%. "Kedua rasio ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan berada di bawah industri perbankan," imbuhnya.
Peningkatkan pada Wealth Management hingga September 2022, transaksi produk wealth management nasabah untuk produk reksadana, bancassurance, surat berharga dan transaksi valuta asing secara keseluruhan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 10% YoY, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
"Fee-based income dari bisnis wealth management memberikan kontribusi sebesar 43% terhadap total fee-based income Bank OCBC NISP," ucapnya.
Peningkatan minat terhadap wealth management ini ditunjang dengan semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 menunjukkan sebanyak 42% generasi muda Indonesia merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial mereka saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Ambruk, Saham BBRI Cs Gimana?