Jadi Emiten Tercuan, Laba Perusahaan Boy Thohir Meroket

teti purwanti, CNBC Indonesia
01 November 2022 09:05
Pencatatan Saham PT. Adaro Minerals Indoenesia Tbk (ADMR) dok. Adaro Minerals
Foto: Adaro Minerals Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Garibaldi Thohir atau yang dikenal dengan Boy Thohir PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatat laba inti yang tinggi US$ 292 juta pada 9M22, atau naik 456% dari US$ 52 juta pada kuartal III 2021. Kenaikan ASP yang signifikan dan kenaikan volume penjualan ADMR mendorong kenaikan profitabilitas.

Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, mengatakan 2022 merupakan tahun yang menggembirakan bagi Adaro Minerals yang memulai tahun dengan penawaran saham perdana di awal kuartal dan mencapai harga-harga tertinggi dalam sejarah untuk produknya di kuartal kedua.

"Di sepanjang tahun ini dan berlanjut menjelang kuartal keempat, tim kami bekerja keras untuk memenuhi target produksi yang meningkat signifikan dan bersiap mencapai rentang atas panduan perusahaan, yang setara dengan peningkatan produksi lebih dari 40%. Eksekusi dan efisiensi adalah dua hal yang sedang diimplementasikan di Adaro Minerals," jelas Christian dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).

Ke depannya, Adaro Minerals akan terus menjadi yang terdepan dalam transformasi Grup Adaro, diawali dengan rencana peletakan batu pertama proyek aluminium di awal tahun 2023 sebagai proyek pertama di Kaltara, yang akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia.

ADMR mencatat EBITDA operasional sebesar US$ 411 juta pada 9M22, atau naik 318% dari US$ 98 juta pada 9M21. Kenaikan 105% pada ASP dan kenaikan 41% pada volume penjualan di 9M22 menopang kinerja yang tinggi secara historis. Secara kuartalan, ASP turun 30% seiring penurunan permintaan baja global.

ADMR mencatat volume produksi 2,56 juta ton pada 9M22, atau naik 48% dari 1,73 juta ton pada 9M21, dan mencatat rekor tertinggi volume penjualan 2,19 juta ton pada 9M22, setara dengan kenaikan 41% dari 1,55 juta ton pada 9M21.

Proyek ekspansi pelabuhan dan penyimpanan bahan bakar serta peningkatan kualitas jalan angkut batu bara berlanjut pada kuartal ketiga. Proyek-proyek ini akan menunjang pencapaian target produksi jangka menengah ADMR yang ditetapkan 6 juta ton per tahun.

Total aset pada akhir 9M22 naik 52% menjadi US$ 1.243 juta dari US$ 815 juta pada akhir 9M21. Aset lancar naik 256% menjadi US$ 612 juta pada akhir 9M22 dari US$ 172 juta pada akhir 9M21, ditopang oleh kenaikan saldo kas sebesar 434% menjadi US$ 402 juta dari US$ 75 juta pada akhir 9M21. Aset non lancar turun 2% menjadi US$ 631 juta pada akhir 9M22 dari US$ 644 juta pada akhir 9M21.

ADMR sendiri menjadi emiten tercuan hingga kuartal III 2022 karena sudah mengalami kenaikan hingga 1.700%.


(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara Reli Tembus US$ 438/Ton, Saham ADMR Kok Loyo?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular