Jual Aset Rp 4,5 T, Podomoro (APLN) Untung & Bayar Utang
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat penjualan Rp 7,39 triliun pada kuartal III-2022. Perolehan ini melesat 154,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 2,91 triliun.
Pada periode tersebut, APLN juga meraup laba bersih hingga Rp 2,35 triliun. Posisi ini berbalik dari sebelumnya rugi Rp 464,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong kinerja perusahaan pada periode sembilan bulan tahun 2022 adalah kerjasama strategis antara APLN dengan Hankyu Hanshin Properties Corp dalam pengelolaan Central Park Mall melalui CPM Assets Indonesia.
HHP melalui CPM Assets Japan LLC telah mengakuisisi CPM dan kini memegang 71,42% saham CPM sementara APLN sendiri masih menguasai 28,58% saham CPM. Nilai transaksi ini mencapai Rp 4,5 triliun.
"Pengakuan penjualan naik 188,3% menjadi sebesar Rp6,32 triliun, dari Rp 2,19 triliun di periode yang sama tahun lalu, diantaranya berasal dari penjualan 85% aset CP Mall kepada CPM," terang Justini dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2022).
Sejalan dengan kinerja positif bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan, kontribusi proyek-proyek properti APLN juga meningkat pesat. Hingga September 2022, Perseroan telah membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sebesar Rp1,58 triliun, naik 17,9% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 1,34 triliun.
Kontribusi terhadap marketing sales tersebut utamanya diperoleh dari berbagai proyek APLN yang tersebar di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia, antara lain Podomoro Park Bandung, Podomoro City Deli Medan, Bukit Podomoro Jakarta, Pakubuwono Spring, Podomoro Golf View, dan Kota Podomoro Tenjo.
Untuk menghadapi situasi bisnis yang semakin dinamis, Justini melanjutkan, APLN juga akan terus mendorong efisiensi operasional. Salah satu langkah penting yang sudah dilakukan adalah melakukan pelunasan pinjaman senilai SGD 172,8 juta dari Guthrie Venture Pte Ltd.
"Berkurangnya utang tentunya memangkas biaya dan mendorong efisiensi operasional Perseroan. Komitmen kami adalah terus disiplin dan berhati-hati dalam mengeksekusi setiap rencana bisnis, sehingga keberlangsungan Perseroan akan terjaga," tutup Justini.
(RCI/dhf)