Top Gainers-Losers

Deretan Saham Cuan-Buntung Akhir Pekan Lalu!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 October 2022 06:00
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten penjualan properti yakni PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) memimpin jajaran top losers pada akhir pekan lalu. Saham BKDP ditutup ambruk 7% ke posisi Rp 93/saham.

Nilai transaksi saham BKDP pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 889,37 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 9,32 juta lembar saham. Asing melepas saham BKDP sebesar Rp 230.300 di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 24 Oktober hingga akhir pekan lalu, saham BKDP belum pernah menguat lagi, di mana saham BKDP melemah sebanyak 3 kali dan stagnan 2 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham BKDP terpantau merosot 10,58%. Namun dalam sebulan terakhir, saham BKDP masih menguat 8,14%.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham BKDP. Namun, jika melihat kinerja laporan keuangannya, sepanjang semester I-2022, perseroan memang masih membukukan rugi bersih senilai Rp 22,07 miliar.

Sebagai informasi, BKDP bergerak dalam penjualan unit kondominium, gedung perkantoran dan sewa mal. Proyek real estat perusahaan, yaitu "The Adiwangsa Golf Residence" dan "LenMarc Lifestyle". Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2003.

Selain saham BKDP, terdapat pula saham emiten konsumer berkapitalisasi pasar besar (big cap) yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), di mana saham UNVR menduduki posisi kedua di jajaran top losers. Saham UNVR sendiri ditutup ambles 6,92% menjadi Rp 4.980/saham.

Nilai transaksi saham UNVR pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 160,06 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 32,05 juta lembar saham. Asing melepas saham UNVR sebesar Rp 22,3 miliar di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 24 Oktober hingga akhir pekan lalu, saham UNVR mencatatkan  penguatan sebanyak 2 kali dan melemah sebanyak 3 kali

Dalam sepekan terakhir, saham UNVR terpantau merosot 6,04%. Namun dalam sebulan terakhir, saham UNVR masih menguat 3,11%.

Penurunan saham UNVR terjadi setelah Perseroan melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal III-2022.

Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun, bertumbuh sebesar 5% (year-on-year/yoy), atau 2,3% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2021.

Selain itu, Unilever juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3% (yoy) dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun.

Market share perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume. Bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50% selama kuartal ini.

Di sisi lain, Unilever terus menjalankan lima prioritas strategis, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), penerapan E-Everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

Tidak terpengaruh dengan pengurangan stok, penjualan UNVR pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7.1% di kuartal III.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular