
Gini Cara Bayan Resources Tanggulangi Perubahan Iklim

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bayan Resources (BYAN) turut berperan dalam menanggulangi perubahan iklim dengan upaya Indonesia mencapai netzero emission (NZE) pada 2060 mendatang. Dalam upaya ini Bayan Resources membangun proyek solar cell untuk rumah-rumah dan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Community Development Department Bayan Resources Ricardo RA Simanjuntak mengungkapkan untuk proyek ini Bayan Resources menganggarkan Rp 2,1miliar untuk energi baru terbarukan dan desa binaan di 26 desa 3 dusun dan 9 kecamatan.
"Dengan adanya solar cell akan menciptakan lingkungan yang aman di masyarakat. Tentunya pasti berbeda suasana yang tadinya gelap dengan yang cukup terang," kata dia kepada CNBC Indonesia dikutip Jumat (28/10/2022).
Dia juga menyebut bahwa dengan adanya PJUTS, Bayan Resources hendak meningkatkan interaksi masyarakat di malam hari.
"Bahkan aktivitas masyarakat di malam hari juga lebih hidup karena kita tahu bahwa dengan adanya penerangan yang cukup masyarakat juga bisa bekerja dengan aman," lanjut Ricardo.
Seperti diketahui pemerintah Indonesia saat ini tengah menggalakkan agenda transisi energi, dari penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan atau energi bersih. Langkah ini dilakukan dalam upaya mencapai target NZE pada 2060.
Adalah tenaga surya merupakan salah satu sumber daya alam yang mudah didapatkan di Indonesia untuk kebutuhan energi bersih.
Tak hanya itu, saat ini Bayan Resources juga tengah mempelajari berbagai sumber EBT, seperti geotermal yang memiliki output energi paling tinggi. Sementara itu, saat ini Bayan sudah melakukan pilot project untuk energi solar panel di lokasi operasional tambangnya.
Secara terpisah Direktur Bayan Resources Alexander Ery Wibowo mengatakan, pihaknya akan mengeksplorasi sumber EBT, karena Indonesia memiliki potensi sumber EBT yang luas dan variatif, seperti geothermal, sungai, solar panel, dan potensi bahwa laut.
"Kalau solar ini membutuhkan lokasi lahan yang cukup luas. Hitungannya dengan standar bahwa 1 hektar dapat menghasilkan 1 megawatt. Saat ini, itu yang kami lakukan antara geotermal dan solar power plan," ungkap dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Low Tuck Kwong, Dua Orang Ini Cuan Rp 24 M Sehari!