
Targetkan IPO Rp 8,17 T, Begini Strategi Blibli ke Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan e-commerce asli Indonesia, Blibli yang ada di bawah naungan PT Global Digital Niaga Tbk akan melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan menargetkan penggalangan dana hingga Rp 8,17 triliun.
CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto memandang bahwa optimisme Blibli untuk melakukan IPO berangkat dari perjalanan 11 tahun yang awalnya bermodel bisnis B2C hingga sekarang menjadi ekosistem telah menjadikan Blibli sebagai perusahaan dengan building block lengkap dan fundamental yang kuat.
"Jadi kami melihat bahwa aksi korporasi ini akan enable kami untuk terus bertumbuh dengan lebih baik lagi untuk mengembangkan bisnis-bisnis ke depannya untuk terus melanjutkan inovasi-inovasinya," ujar Kusumo kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/10/2022).
Seperti diketahui, Blibli secara langsung telah menguasai dua perusahaan besar yang ikut membantu memperluas ekosistem digital dan non digital perusahaan. Keduanya yakni PT Global Tiket Network (tiket.com) dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau lebih dikenal sebagai Ranch Market.
Penguatan ekosistem ini membuat dana IPO yang akan dikumpulkan akan digunakan untuk beberapa hal. Pertama, untuk pengembangan bisnis. Saat ini, ekosistem yang memiliki tiga lini bisnis utama, yakni Blibli, tiket.com, dan RANC menurutnya baru dimulai, sehingga masih banyak potensi yang dapat dibuka lebih lebar.
Yang kedua, dana IPO akan digunakan untuk pembiayaan dari core bisnis. Dan ketiga, untuk pembayaran re-financing.
Adapun untuk ke depannya 3 entitas tersebut akan dibentuk menjadi suatu bisnis yang terintegrasi. Bahkan, Kusumo menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan single sign on (SSO), dimana customer yang masuk dalam salah satu 3 lini bisnisnya akan otomatis menjadi customer di semua ekosistem.
"Jadi dengan mudahnya kita bisa cross-selling, dengan mudahnya kita bisa lebih personalise offering yang kita berikan ke setiap pelanggan," terangnya.
Tidak hanya itu, integrasi ini nantinya juga akan memberi manfaat kepada pelanggan dimana yang sebelumnya 3 lini bisnis itu memiliki sistem reward atau loyalty program masing-masing, akan digabung dalam satu ekosistem melalui Unified Share Loyalty Program. Artinya, reward yang didapat dalam satu aplikasi dapat digunakan di ekosistem bisnis yang lain.
Lebih lanjut, Kusumo juga mengungkapkan bahwa untuk meraih kepercayaan calon pemegang saham, bisnis yang berkelanjutan dan optimal menjadi komitmen Blibli ke depannya.
"Jadi bisnis modelnya sudah benar dulu, kita bikin ekosistem, kita bikin omnichannel, dan kita selalu optimize cost-nya, kita memberi layanan yang terbaik buat pelanggan," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5.000 Lot Saham Blibli (BELI) Diborong, Ada Gelagat Apa Nih?