
Bukan Star Energy, Erick Mau Merger Geo Dipa Dengan PLN Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir memiliki gagasan untuk menggabungkan perusahaan di sektor panas bumi atau geothermal. namun, bukan Star Energy yang ia maksud, melainkan PT Geo Dipa Energi.
Dalam acara Webinar Special Event Road to G20, Erick membeberkan gagasannya untuk menggabungkan tiga perusahaan, yakni PLN, Pertamina dan Star Energy.
"Kalau tidak salah kita punya tiga perusahaan yakni Pertamina, PLN, dan Star Energy. Di bawah Kementerian Keuangan saya ingin memergerkan ini sebagai satu kesatuan. Untuk apa pemerintah punya perusahaan beda-beda," jelasnya.
Nah, nama terakhir itu seharusnya bukan Star Energy, melainkan Geo Dipa yang juga sama-sama berstatus BUMN.
Yang terang, gagasan Erick berangkat dari melimpahnya sumber energi tersebut di Indonesia. Ia melihat, harta karun yang terpendam di perut bumi pertiwi ini mencapai 24 GW. Namun, yang dikembangkan baru sekitar 2,1 GW.
Dia berharap perusahaan geothermal ini nantinya bisa seperti Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang akan segera memiliki akses pendanaan dari publik lewat aksi korporasinya menjadi perusahaan terbuka (go public).
Erick mengemukakan, PGE duluan yang akan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) karena cenderung memiliki keuangan yang lebih sehat, sementara PLN akan menyusul sembari memperbaiki kinerja keuangannya.
"Step awal sudah kita lakukan dengan PGE, supaya kita bisa kembali mendapat akses dana untuk berkembang, salah satu pilihannya adalah Go Public, agar tidak membebani keuangan negara terus menerus," tegasnya.
Erick menyatakan, pihaknya akan mendahulukan pengembangan potensi panas bumi yang kemudian secara beriringan diikuti dengan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) lainnya. Erick mencontohkan, energi angin yang menurut salah satu konsultan potensinya besar di Banten dan Sumba 1,6 GW.
Tidak hanya itu, potensi energi surya di Tanah Air juga cukup besar karena Indonesia merupakan negara tropis. Salah satu terobosan yang sudah dibangun ialah floating solar panel di Cirata (PLTS Cirata).
Menurutnya, melalui pengembangan PLTS Terapung ini menjadi opsi percepatan solar panel karena tidak perlu melewati hambatan pembebasan lahan yang bisa memakan waktu hingga tahunan.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN
