
Rupiah Tak Terkendali, Alam Sutera (ASRI) Pangkas Utang Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melakukan penawaran tender (tender offer) dan permohonan persetujuan (consent solicitation) atas surat utang yang akan jatuh tempo di tahun 2024, dengan jumlah pokok terutang US$ 171,39 juta.
Penawaran ini antara lain untuk mengubah ketentuan dalam syarat-syarat dan ketentuan surat utang, yang telah diselesaikan per tanggal 25 Oktober 2022. Atas tender offer tersebut hasilnya US$ 138,59 juta atau mewakili sebesar 80,86% dari seluruh pemegang surat utang, serta sebanyak 81,61% dari seluruh pemegang surat utang memberikan persetujuan atau consent solicitation kepada perseroan untuk melakukan perubahan.
"Sehubungan dengan persetujuan atas consent solicitation, perseroan telah menandatangani indenture tambahan (kontrak tambahan) terkait perubahan ketentuan pembatasan pada indenture (kontrak) terkait surat utang," ungkap Toni Rudiyanto, Corporate Secretary ASRI, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/10/2022).
Adapun tujuan dari tender offer tersebut adalah untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan dengan mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing. Seperti diketahui, belakangan nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Ditambah lagi, mayoritas penjualan properti pun mengalami kontraksi sejak adanya Pandemi Covid-19. Namun, tender offer ini bukan merupakan penawaran umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995.
Dengan selesainya tender offer, sisa jumlah surat utang menjadi sebesar US$ 32,80 juta, dimana sisa dari jumlah pokok surat utang yang masih terutang menjadi berkurang serta kondisi keuangan grup perseroan menjadi lebih baik.
"Dan dengan disetujuinya consent solicitation oleh pemegang surat utang, maka perubahan-perubahan tersebut akan memberikan fleksibilitas dan kelonggaran kepada perseroan," tutup Toni.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astra Land Caplok Lahan Alam Sutera (ASRI), Harga Bakal Naik?