Penjualan Merosot, Puradelta Lestari Andalkan Lahan Industri

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
27 October 2022 10:10
Doc.Kota Deltamas
Foto: Doc.Kota Deltamas

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,26 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan usaha di sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp 1,31 triliun.

Namun demikian, laba bersih Perseroan di sembilan bulan pertama tahun 2022 meningkat sebesar 20,9% menjadi Rp 768 miliar dibandingkan dengan laba bersih di periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 635 miliar.

Pendapatan usaha dari segmen industri hingga kuartal III 2022 menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha DMAS, yaitu sebesar Rp 1,03 triliun atau sekitar 82,1% dari total pendapatan usaha Perseroan.

"Sebagian besar pendapatan Perseroan di sembilan bulan pertama tahun 2022 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center," ujar Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Perseroan, seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/10/2022).

Di samping pendapatan dari segmen industri, segmen komersial memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 176 miliar, atau 14,0% dari total pendapatan usaha.

Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen hunian, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha masing-masing adalah 2,6%, 0,6%, dan 0,6%. Terlepas dari pendapatan usaha yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp 882 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, atau 19,2% lebih tinggi dibandingkan dengan laba kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 740 miliar.

"Marjin laba kotor Perseroan meningkat dari 56,6% di sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi 70,2% di sembilan bulan pertama tahun 2022," ujar Tondy.

Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 731 miliar, meningkat 23,1% dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 593 miliar. Dengan demikian, marjin laba usaha Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 adalah sebesar 58,2%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 45,4%.

Adapun marjin laba bersih tercatat sebesar 61,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 48,5%.

Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 30 September 2022 tercatat Rp 6,88 triliun, lebih tinggi sebesar Rp 762 miliar, atau 12,5% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2021 sebesar Rp 6,11 triliun. Peningkatan jumlah aset terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas.

Posisi kas dan setara kas Perseroan per 30 September 2022 adalah sebesar Rp 1,17 triliun, meningkat Rp 571 miliar atau 95,3% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp 599 miliar.

Adapun, jumlah liabilitas Perseroan per 30 September 2022 tercatat Rp 877 miliar, atau lebih tinggi Rp 114 miliar atau 15,0% dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 763 miliar.

Jumlah ekuitas (bersih) per 30 September 2022 meningkat sebesar Rp 648 miliar atau 12,1% menjadi Rp 6,00 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2021 sebesar Rp 5,35 triliun, dan perseroan tidak memiliki utang.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lahan Industri Masih Menjanjikan, DMAS Raup Penjualan Rp 1 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular