
Puradelta Pede Laba Bisa Rp 1 T di 2022, Rasio Dividen 30%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembang kawasan perkotaan terpadu modern Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) optimis bisa mencatatkan laba Rp 1 triliun pada tahun ini.
Hingga paruh pertama 2022, DMAS berhasil meraih marketing sales sebesar Rp 995 miliar atau sekitar 55% dari target marketing sales 2022.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan mengatakan dengan target Rp 1,8 triliun marketing sales, target revenue ada pada kisaran Rp 1,6 triliun - Rp 1,7 triliun.
"Sehingga hingga akhir tahun sekitar 55% sampai 65% (dari marketing sales), bisa diatribusikan jadi laba sekitar Rp 1 triliun," jelas Tondy dalam konferensi pers acara Public Expose Live 2022, Rabu (14/9/2022).
Capaian di paruh pertama tahun 2022 tersebut terutama berasal dari penjualan lahan industri seluas 29,1 hektar, di samping penjualan produk komersial dan hunian. Seiring dengan memulihnya situasi pandemi Covid-19 di tahun 2022 saat ini, permintaan akan lahan industri di kawasan industri GIIC Kota Deltamas turut meningkat.
"Saat ini, masih ada permintaan lahan industri di kawasan kami mencapai lebih dari 90 hektar," ujar Tondy.
Di samping itu, permintaan lahan industri saat ini datang dari sektor industri yang bervariasi, seperti data center, peralatan rumah tangga, otomotif dan rantai pasokannya, serta industri-industri lainnya.
Menyambut tingginya permintaan akan lahan industri, DMAS terus membangun infrastruktur dan utilitas di kawasan industri GIIC Kota Deltamas serta meningkatkan layanan pengelolaan kawasan yang maksimal kepada pelanggan-pelanggan industrinya.
Perseroan juga tengah menggarap zona industri baru yang didedikasikan untuk data center maupun industri serupa dengan infrastruktur penunjang yang khusus.
"Berbagai upaya dan inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan nilai dan daya tarik kawasan industri GIIC Kota Deltamas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan," ujar Tondy.
"Permintaan lahan industri yang kuat dan kesiapan kami menyambut para pelaku industri, kami optimis untuk meraih penjualan yang baik di semester kedua dan mencapai target marketing sales."
Adapun tahun ini, DMAS menganggarkan capex hingga Rp 900 miliar yang sudah digunakan hingga 45% pada semester I-2022. Perseroan juga optimis dengan kas yang tersedia bisa memberikan dividen kepada pemegang saham setidaknya 30% dari laba bersih.
Proyek Ibu Kota Negara (IKN)
Banyak pengembang tertarik untuk ikut membangun di proyek IKN. Direktur DMAS Hermawan Wijaya tidak memungkiri bahwa ini adalah topik yang menarik, termasuk bagi kawasan industri. Hanya saja banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum ikut masuk IKN.
"Khusus DMAS hingga saat ini masih wait and see apalagi belum jelas bagaimana swasta bisa masuk, tapi kami tetap akan berekspansi pada kawasan sekitar yang kami miliki," tegas Hermawan.
Hermawan menyebutkan saat ini DMAS masih memiliki 600 hektar lahan yang setidaknya masih bisa dikembangkan hingga enam tahun ke depan untuk industri dan hingga 15 tahun ke depan untuk hunian.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lahan Industri Masih Menjanjikan, DMAS Raup Penjualan Rp 1 T