
Sudah Dua Hari Galau, IHSG Kapan Ceria?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak tertahan, kendati mayoritas indeks saham acuan Bursa Asia menguat kemarin.
IHSG ditutup dengan pelemahan tipis 0,06% di 7.043,94 pada perdagangan Rabu (26/10/2022). Pergerakan IHSG juga cukup volatil.
IHSG dibuka di 7.048,42. Posisi tertinggi IHSG hari ini ada di 7.081,88 dan terendahnya di 7.017,94. Jalan IHSG kembali menuju level psikologis 7.100 masih menemui ganjalan.
Mayoritas saham masih mengalami penguatan. Statistik perdagangan mencatat ada 274 saham yang mengalami apresiasi, 252 saham melemah dan 169 saham stagnan.
Di sisi lain, investor asing juga masih melakukan aksi jual tercermin dari net sell di pasar reguler yang mencapai Rp 119 miliar.
Pelaku pasar masih akan mencermati rilis laporan keuangan kurtal III-2022. Satu per satu emiten mulai merilis kinerja-nya, terutama dari emiten perbankan.
Kinerja keuangan bank-bank kakap seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masih kinclong.
Laba bersih BBCA tercatat tumbuh 25% year on year (yoy), sementara laba bersih BMRI dan BBNI masing-masing tumbuh 59% yoy dan 77%.
Kini tinggal laba bersih BBRI yang belum dilaporkan. Namun hingga Juni 2022, laba bersih BBRI terpantau mengalami kenaikan 98% yoy.
Meski laba bersih saham-saham bank big cap tetap menunjukkan pertumbuhan, IHSG masih belum pulih benar.
Bagaimana arah pergerakan IHSG untuk hari ini? Simak ulasan teknikal berikut.
Analisis Teknikal
![]() Jakarta |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak di rentang BB 6.977-7.153.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI mengalami penurunan ke 53,25 kemarin dari sebelumnya di 53,76 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli seiring dengan adanya outflow asing. Namun tekanan jualnya tidak signifikan.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram tetap bergerak di area positif.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG berpotensi masih bergerak di rentang 7.000-7.100 untuk hari ini.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?