
Meroket! Kurs Euro Akhirnya Langkahi Dolar AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro meroket melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Alhasil, euro kini kembali sedikit ke atas level paritas ( EUR 1 = US$ 1). Di dalam negeri, kurs euro pun kembali lebih mahal ketimbang dolar AS.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 17:14 WIB, euro melesat ke 0,83% ke US$ 1,0047/EUR, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 20 September lalu. Kala itu, euro nyungsep ke bawah level paritas dan baru kali ini kembali ke atasnya.
Jika melihat ke belakang, euro sudah menguat dalam 5 hari beruntun dengan total nyaris 3%.
Sementara itu melawan rupiah, euro hari ini menyentuh Rp 15.642/EUR, sementara dolar AS mengakhiri perdagangan di Rp 15.569/US$.
Penguatan euro tidak lepas dari bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga dengan agresif.
ECB di bawah pimpinan Christine Lagarde diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2%. Hal ini dilakukan untuk meredam inflasi yang mencetak rekor tertinggi 10%.
Selain menaikkan suku bunga, ECB juga diperkirakan akan mulai mengurangi nilai neracanya (balance sheet). Artinya, ECB akan menjual surat berharga yang dimiliki sehingga menyerap lebih banyak likuiditas. Dengan kata lain melakukan quantitative tightening (QT), euro pun menjadi perkasa.
Camille De Courcel, kepala strategi suku bunga di BNP Paribas, sebagaimana dilansir CNBC International mengatakan ECB kemungkinan akan mengunggu hingga Desember untuk memberikan detail QT, dan akan mengurangi balance sheet senilai EUR 28 miliar/bulan.
Bank sentral AS (The Fed) sebenarnya juga melakukan langkah serupa sejak Maret lalu. Bahkan pada September The Fed meningkatkan nilai QT dari sebelumnya US$ 45 miliar per bulan, menjadi US$ 95 miliar per bulan.
Namun, mengingat euro terus tertekan melawan dolar AS, langkah baru yang diambil oleh ECB memberikan tenaga untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Dolar AS Perkasa & Euro Melemah, Rupiah Gimana?