IHSG Sempat Lompat 1%, Tapi Kekuatan Memudar di Sesi I

trp, CNBC Indonesia
24 October 2022 12:09
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,85% di 7.077,54 pada sesi I perdagangan Senin (24/10/2022). IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dibuka. Mayoritas saham mengalami penguatan.

Statistik perdagangan mencatat ada 326 saham yang naik, 192 saham yang melemah dan 163 saham stagnan. Bursa saham AS (Wall Street) mampu mencatat kinerja mingguan terbaik sejak Juni. Pada Jumat (21/10/2022) pekan lalu, ketika indeks utama bahkan melesat lebih dari 2%.

Indeks Dow Jones memimpin penguatan sebesar 2,5% le 31.082,56, disusul S&P 500 sebesar 3,4% ke 3.752,75, dan Nasdaq 2,3% ke 10.859,72. Jika dilihat sepekan, Nasdaq yang memimpin sebesar 5,2%, disusul S&P 500 sebesar 4,9% dan Nasdaq 4,7%.

"Saya pikir sepekan sebelumnya pasar oversold secara teknikal. Dan kita sudah melihat berkali-kali di masa lalu, ketika sesuatu cukup negatif, maka akan munculrebound," kata Randy Frederick, direktur pelaksana trading dan derivatif di Schwab Center for Finansial Research, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (21/10/2022).

Menurut Frederick rebound tersebut tidak akan bertahan lama. Kalaupun berlanjut di pekan ini, diperkirakan hanya satu atau dua hari saja.

Setelah menguat di sesi I, bagaimana prospek di sesi II? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik menuju batas atas BB terdekat di 7.172.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 56,5.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak tembus EMA 26 dari bawah. Histogram bergerak ke area positif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi mengalami apresiasi ke level resisten 7.100.


(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular