Lock Up GOTO Usai, Harga Sahamnya Bakal Segini Kata Deutsche
Jakarta, CNBC Indonesia - Periode lock up saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir pada 30 November 2022 yang berarti kurang lebih tinggal 1 bulan lagi.
Mengacu pada prospektus perseroan, terdapat setidaknya 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multiple.
Sebelum periode lock up berakhir, harga saham GOTO cenderung tertekan. Namun di tengah tren pelemahan saham GOTO, analis masih melihat harga saham GOTO tergolong masih kemurahan.
Salah satunya adalah analis Deutsche Bank. Dalam laporan risetnya Deutsche Bank memberikan rekomendasi "Buy" dengan target harga saham di Rp 250/unit.
Ada beberapa faktor yang disoroti oleh Deutsche Bank terkait dengan bisnis dan kinerja keuangan GOTO.
Pertama adalah penurunan harga saham GOTO disebabkan oleh kekhawatiran bahwa tentang kebutuhan pendanaan GOTO yang berlebihan mengingat kenaikan suku bunga yang terjadi baru-baru ini.
Deutsche Bank memperkirakan bahwa kebutuhan pendanaan GOTO dari ekstenal pada 2024-2025 dengan kebutuhan maksimal diperkirakan kurang dari US$ 500 juta.
Kedua Deutsche Bank juga menyoroti perbaikan kinerja dari segmen e-commerce GOTO yakni Tokopedia. Bank investasi tersebut melihat kenaikan take rates sebesar 110 basis poin (bps) sepanjang semester I-2022 dapat berlanjut.
Dalam 2-3 tahun ke depan, Deutsche Bank memperkirakan take rates dari segmen e-commerce dapat tumbuh 150 bps.
Menurut Deutsche Bank, GOTO menawarkan bisnis yang kuat (e-commerce, on-demand, dan layanan keuangan) sebagian besar dalam satu ekosistem terintegrasi, dan mendominasi di Indonesia.
GTV diperkirakan akan membukukan pertumbuhan compounding 27% selama 2022-2025E dan pendapatan bersih akan lebih tinggi dengan pertumbuhan compounding 64%.
Dengan menggunakan valuasi model Discounted Cash Flow (DCF), Deutsche Bank menilai harga saham wajar GOTO ada di Rp 250/unit.
(trp/trp)