Top Gainers-Losers

Deretan Saham Ini Cuan Gede Akhir Pekan Lalu, Kamu Punya?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
24 October 2022 07:07
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (21/10/2022) akhir pekan lalu.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,53% ke posisi 7.017,77. IHSG pun kembali menembus level psikologisnya di 7.000.Sepanjang pekan lalu, IHSG terpantau melonjak 2,98% secara point-to-point (ptp).

Nilai transaksi indeks pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai sekitaran Rp 14 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 298 saham menguat, 237 saham melemah, dan 168 saham mendatar.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) cukup besar yakni hingga mencapai Rp 1,11 triliun di pasar reguler.

Di tengah cerahnya IHSG pada akhir pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Gainers

Saham emiten pengembangan properti termasuk hotel dan resort yakni PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) memimpin deretan top gainers pada perdagangan akhir pekan lalu. Saham DFAM ditutup meroket 34,48% ke posisi harga Rp 117/saham.

Nilai transaksi saham DFAM pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 12,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 511,24 juta lembar saham. Namun, asing melepasnya sebesar Rp 2,95 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 17 Oktober hingga akhir pekan lalu, saham DFAM hanya mencatatkan penguatan sekali, sedangkan sisanya yakni melemah sebanyak 3 kali dan stagnan sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham DFAM masih melesat 11,43%. Namun dalam sebulan terakhir, saham DFAM terpantau terkoreksi 1,68%.

Belum diketahui penyebab melesatnya harga saham DFAM. Namun, jika dilihat dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, DFAM masih mencatatkan rugi bersih.

Tetapi, rugi bersih perseroan sudah turun yakni sebesar 12,31% menjadi Rp 9,84 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,22 miliar.

Meski rugi bersih telah menurun, tetapi pendapatan perseroan turun 18,68% menjadi Rp 30,6 miliar di semester I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 63 miliar di semester I-2021.

Sedangkanj, beban pokok pendapatan DFAM berkurang 21,58% menjadi Rp 15,08 miliar di paruh pertama 2022, dari sebelumnya sebesar Rp 19,23 miliar di paruh pertama 2021. Alhasil, laba kotor DFAM turun 15,65% menjadi Rp 15,52 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 18,4 miliar.

Di lain sisi, pada awal bulan ini, Dafam Hotel Management (DHM), anak usaha dari DFAM kembali menambah jaringan hotel yang dikelolanya, setelah DHM mengambil alih pengelolaan manajemen hotel di Bali yaitu, The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua.

Dengan bergabungnya The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua, turut menambah portofolio DHM di Bali yang sebelumnya telah ada Hotel Dafam Savoyya Seminyak Bali dan Villa Savvoya Seminyak Bali.

Ini merupakan hotel ketiga yang dikelola DHM tahun ini setelah sebelumnya membuka hotel di Jakarta dan Yogyakarta.

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten peritel elektronik dan furnitur yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada akhir pekan lalu. Saham UFOE sendiri berada di posisi kedua di dalam jajaran top losers. Saham UFOE ditutup ambles 6,88% ke posisi Rp 406/saham.

Nilai transaksi saham UFOE pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 22,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 55,07 juta lembar saham. Tetapi, asing mengoleksi saham UFOE sebesar Rp 88,19 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 17 Oktober hingga akhir pekan lalu, saham UFOE mencatatkan penguatan sebanyak 2 kali dan melemah sebanyak 3 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham UFOE terpantau ambles 17,48%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham UFOE juga masih ambrol35,56%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham UFOE, namun jika melihat kinerja keuangannya pada semester I-2022, UFOE mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 5,49 miliar naik 14,89% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, perseroan adalah emiten yang bergerak dalam bidang perdagangan produk elektronik dan furnitur dengan konsep ritel modern yang lebih dikenal dengan nama UFO Elektronika.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular