Analisis Teknikal
Masih Kenceng! IHSG Bisa Dekati 7.100 di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,95% pada perdagangan sesi I Jumat (21/10/2022), melanjutkan kinerja impresif 1,75% Kamis kemarin. Kenaikan hari ini bahkan terjadi saat mayoritas bursa utama Asia mengalami pelemahan.
Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 7,19 triliun dengan melibatkan lebih dari 12 miliar saham yang berpindah tangan 804 kali.
Statistik perdagangan mencatat ada 309 saham yang menguat dan 219 saham yang mengalami penurunan, serta sisanya sebanyak 158 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya siang ini, yakni mencapai Rp 554 miliar. Sedangkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 407,9 miliar.
Saham BBCA dan BMRI pun kompak menguat. Hal ini bisa menjadi indikasi pelaku pasar menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 4,75% kemarin.
Secara teknikal, IHSG kembali menanjak setelah kemarin menembus ke atas pola Channel Down yang dibentuk sejak 15 September lalu. Selain itu, IHSG juga sukses kembali ke atas level psikologis 7.000.
Selama bertahan di atasnya, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang terus menguat. Untuk sesi II, targetnya berada di kisaran 7.070 - 7.080.
![]() Foto: Refinitiv |
Namun, ada juga risiko koreksi. Sebab, indikator stochastic pada grafik 1 jam sudah mencapai jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Level psikologis 7.000 menjadi support terdekat yang akan menahan koreksi IHSG. Jika ditembus, ada risiko penurunan ke 6.980 - 6.970.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
(pap/pap)