Harga Minyak Dunia Hari Ini : 'B' Aja!

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 October 2022 07:35
Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerek datar karena kekhawatiran inflasi mengurangi permintaan. Di sisi lain, China sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan tindakan karantina.

Pada Kamis (20/10/2022) harga minyak mentah dunia tercatat US$92,38 per barel, turun tipis 0,03% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate naik 0,5% ke US$85,98 per barel.

Permintaan minyak dikhawatirkan menyusut karena inflasi yang melambung membuat bank sentral bereaksi dengan menaikkan suku bunga acuan. Akibatnya ekonomi lesu bahkan 'diramal' menuju jurang resesi alias ekonomi bertumbuh negatif.

Ekonomi yang dimaksud adalah seluruh kegiatan berkaitan dengan produksi dan konsumsi. Pada kondisi tersebut aktivitas ekonomi akan melambat sehingga permintaan akan energi susut. Contohnya permintaan untuk listrik, bahan bakar minyak (BBM) hingga minyak untuk industri.

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserves/The Fed, terus menaikkan target suku bunga utama untuk melawan inflasi dengan dampak perlambatan ekonomi, kata Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia Patrick Harker pada hari Kamis (20/10/2022).

"Harker mengatakan bahwa perang terhadap inflasi baru saja dimulai. Jadi sepertinya pasar mulai gelisah."" kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

Di sisi yang lain, China sedang mempertimbangkan untuk memotong periode karantina bagi pengunjung menjadi tujuh hari dai sepuluh hari.

"Itu dilihat sebagai indikator permintaan positif untuk pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Selain itu, Larangan Uni Eropa yang membayangi terhadap minyak mentah dan produk minyak Rusia, serta pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, juga telah mendukung harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Bukan Kabar Baik, Harga Minyak Dunia Melesat 5% Lebih


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading