
3 Fakta Menarik di Balik 'Penebusan' Anthoni Salim ke BUMI

Tidak ada bisnis yang luput dari genggaman konglomerat Anthoni Salim. Dari bisnis makanan, teknologi digital, emas, bahkan batu bara masuk dalam genggaman bisnisnya.
Bisnis yang disebutkan terakhir itu yang cukup mencuri perhatian. Anthoni Salim masuk ke PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui private placement.
Saga masuknya Grup Salim di BUMI didahului oleh isu akuisisi ke anak usahanya, Bumi Resources Minerals (BRMS). Rumor ini berhembus dari kepemilikan saham Emirates Tarian Global Ventures di BRMS sejak akhir tahun lalu dengan informasi yang beredar di pasar menyebutkan Emirates Tarian terafiliasi dengan Grup Salim.
Akuisisi grup pertambangan BUMI merupakan salah satu dari sekian banyak manuver Grup Salim untuk memperluas gurita bisnisnya di Tanah Air.
PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang bergerak di sektor teknologi turut menjadi bisnis Anthoni Salim. Metaverse pun Salim jajaki melalui PT Wir Asia Tbk (WIRG).
Pertengahan tahun ini, Grup Salim juga memperluas usahanya di sektor jalan tol lewat akuisisi saham di konsesi tol Jalan Layang Jakarta-Cikampek yang kini bernama Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).
PT Nusantara Infrastructure (META) yang terafiliasi dengan Grup Salim ditaksir perlu mengeluarkan duit setidaknya Rp 4,38 triliun untuk melancarkan akuisisi tersebut. Pembayarannya dilakukan secara bertahap.
Akuisisi ini merupakan kelanjutan dari langkah Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC) yang menandatangani sale purchase agreement (SPA) atas pembelian 40% konsesi Tol MBZ. Penandatanganan ini dilakukan pada 30 Juni kemarin.
(dhf/dhf)[Gambas:Video CNBC]