Saham PTBA Jadi Top Losers, Dua Hari Jeblok 12,63%

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
19 October 2022 15:50
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, harga saham emiten batubara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) justru kian anjlok. Harga saham PTBA jatuh 5,81% di Rp 3.730 per lembar. Padahal IHSG menguat 0,38% pada penutupan perdagangan Rabu, (19/10/2022).

Untuk perdagangan hari ini, saham PTBA dibuka langsung dengan penurunan ke level Rp 3.720 per lembar dan ditransaksikan di rentang Rp 3.690-3.870 per lembar.

Saham PTBA sudah anjlok 2 hari beruntun. Kemarin harga saham PTBA ditutup anjlok 6,82% atau terkena Auto Reject Bawah (ARB). Akibat penurunan tersebut, nilai kapitalisasi pasar PTBA turun menjadi Rp 43,66 triliun.

Total, dalam dua hari saham PTBA telah mengalami penurunan sebanyak 12,63%. Penurunan harga saham PTBA terjadi pasca pengambilalihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN.

Pada saat yang sama, harga batu bara Newcastle yang selama sepekan terakhir ini terkoreksi dan sudah berada di bawah level US$ 400/ton.
Harga batu bara terus melandai seiring dengan memudarnya persoalan pelik gas di Eropa. Pada perdagangan Selasa (18/10/2022), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 386,8 per ton. Harganya turun 1,49 % dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Pelemahan kemarin memperpanjang tren negatif pasir hitam yang sudah melemah sejak awal pekan. Dalam dua hari terakhir, harga batu bara sudah menyusut 2,69%. Dalam sepekan, harga batu bara melandai 0,44% secara point to point. Harga pasir hitam juga sudah ambles 9,6% dalam sebulan dan melesat 64,6% dalam setahun.

Melandainya harga batu bara tidak bisa dilepaskan dari ambruknya harga gas Eropa. Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas sehingga pergerakan gas sangat menentukan harga pasir hitam.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Habis Akuisisi PLTU PLN, Kok Saham PTBA Malah ARB?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular