Waskita Tinggalkan Proyek 'Talangan', Arus Kas Bakal Lancar

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 19/10/2022 15:20 WIB
Foto: PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (Dok. Waskita)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus kas atau cashflow PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dipastikan bakal lebih lancar. Kelancaran ini merupakan dampak semakin bertambah banyaknya proyek dengan pembayaran termin dibanding serah terima kunci atawa turnkey.

Proyek turnkey umumnya ditalangi lebih dulu oleh kontraktor. Ini menyebabkan rasio utang membengkak lantaran kontraktor perlu meminjam uang untuk menalangai proyek.

Tapi, itu WSKT yang dulu. Bahkan, WSKT yang sekarang hanya menyisakan proyek turnkey sebesar 1,42% dari perolehan kontrak baru sepanjang Januari-September tahun ini. Sedang sisa 98,58% merupakan proyek non-turnkey.


Artinya, dari nilai kontrak baru Rp 11,58 triliun, sebesar Rp 11,41 triliun merupakan proyek non-turnkey. Hanya sebesar Rp 164,83 miliar yang merupakan proyek turnkey.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, Selasa (18/20/2022), nilai kontrak tersebut bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 65,36%, pengembangan bisnis anak usaha sebesar 11,86%, proyek swasta sebesar 11,81%, dan proyek BUMN sebesar 10,98%.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 67,02%, anak usaha sebesar 11,86%, proyek gedung sebesar 8,01%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96%, EPC sebesar 3,80%, dan proyek sipil lainya sebesar 1,35%.

Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar selama 3 bulan terakhir antara lain jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sebesar Rp990 miliar, Pekerjaan tambah pada Proyek Jalan Tol Jakarta - Cikampek Selatan sebesar Rp905 miliar, Paket Pekerjaan Sipil Mining Area di NTB sebesar Rp263 miliar, Proyek RSCM Jakarta sebesar Rp227 miliar, dan Proyek Jalan Nasional IKN Lingkar Sepaku sebesar Rp115 miliar.

Selain pencapaian NKB, WSKT masih mengikuti tender proyek dengan nilai mencapai Rp 20 triliun yang bersumber dari pemerintah, BUMN, maupun swasta.

Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67%, hingga kuartal III tahun ini menjadikan perusahaan lebih optimistis bahwa pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp20 triliun hingga Rp 30 triliun pada tahun ini.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi