Saham PTBA Kembali Jeblok, Ini Prediksi Analis

Market - Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
19 October 2022 12:40
PTBA Foto: Dok PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca informasi pengambilalihan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero), saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus melanjutkan pelemahan.

Hingga penutupan perdagangan sesi I, Rabu (19/10/2022) saham PTBA merosot 170 poin (4,29%) ke level Rp 3.790 per lembar. Sementara pada perdagangan hari kemarin, saham PTBA juga melemah 6,82%.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengungkapkan, pelemahan ini adalah karena adanya reaksi pasar terhadap aksi korporasi dan juga harga batubara yang terkoreksi.

"Pasar menunggu komitmen kuat dari PTBA dalam melaksanakan net zero emission," ujar Nafan ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (19/10/2022).
Mirae Asset Sekuritas Indonesia menetapkan rating hold untuk saham PTBA dengan target harga berada di angka Rp 4.070 - 4.330 per lembar.

Kesepakatan pembelian PLTU Pelabuhan Ratu oleh PTBA kepada PLN itu diketahui dalam penandatanganan kerjasama yang berlangsung di sela acara SOE International Conference, Nusa Dua, Bali Selasa (18/10/2022).

Penandatanganan kerjasama tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury beserta Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo dan juga Direktur Utama PTBA Arsal Ismail.

Dirut PTBA, Arsal Ismail membenarkan, bahwa sudah ditandatangani MoU antara PTBA dan PLN perihal peralihan PLTU Pelabuhan Ratu tersebut.

"Bukan dikatakan membeli (PLTU) tapi kita lakukan kolaborasi. Karena PLN dengan kita sama-sama akan menuju net zero emission. Kebenaran saja PTBA masih liquid, jadi yang kita ambil alih," ungkap Arsal saat ditemui di SOE International Conference, Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10/2022).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saham PTBA Ngegas, Volume Transaksi Rp 174 M, Pepet BUMI!


(ayh/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading