Gubernur BI Buka-bukaan Soal Kebijakan Suku Bunga Acuan

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 October 2022 11:35
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Press Conference - 4th Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Press Conference - 4th Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membagikan strategi arah kebijakan suku buka acuan dalam upaya memadamkan inflasi.

Strategi ini dibagikan Perry di seminar nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).

Sebagai catatan, Kamis (20/10/2022), BI akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan per Oktober yang kini tengah dibahas dalam rapat dewan gubernur (RDG).

Perry mengungkapkan bahwa koordinasi fiskal dan moneter, yakni pemerintah dan Bank Indonesia, cukup efektif menekan inflasi.

"Dengan koordinasi fiskal dan moneter, inflasi kita naik, tetapi lebih rendah dari negara lain," paparnya.

"Oleh karena itu, respons suku bunga kami tidak seagresif The Fed, Eropa, maupun negara lain," tegas Perry Warjiyo.

Sebagai catatan, BI telah melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) dan 50 bps pada Agustus dan September lalu.

Secara implisit, Perry tidak menutup adanya kenaikan suku bunga lanjutan.

"Kami terus arahkan untuk memastikan inflasi akan kembali di dalam sasaran tidak lebih 4% pada triwulan 3-2023," katanya.

Hal ini akan dicapai dengan kerja sama BI dan pemerintah sehingga inflasi bisa mencapai 3,5% pada kuartal III-2023 dan 3% pada kuartal IV-2023.

"Sehingga ini mendorong daya beli masyarakat," ujar Perry.

Selain itu, BI memastikan akan terus melakukan intervensi di pasar valas dalam rangka memastikan rupiah tetap stabil dan tidak menimbulkan imported inflation.

"Kami melakukan intervensi di pasar spot, tunai, dan DNDF, maupun juga di pasar SBN sekunder," katanya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek BBM Naik Reda, BI Yakin Inflasi Oktober Landai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular