Kabarnya, Lewat Cara Ini Alibaba Jadi Pemegang Saham FREN

Teti Purwanti, CNBC Indonesia

18 October 2022 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tercatat melakukan beberapa kali konversi waran ke saham. Salah satu konversinya dilakukan pada 13 Oktober kemarin.

Pada periode tersebut, FREN menerbitkan saham yang berasal dari konversi Waran Seri III Smartfren Telecom yang merupakan pelaksanaan waran warkat sejumlah 8,91 miliar saham.

Dus, saham hasil konversi waran tersebut bisa diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca:

Penasaran? Intip Daftar Saham Milik Orang Terkaya Indonesia

Sejalan dengan konversi tersebut, maka jumlah saham beredar FREN saat ini sebanyak 324,02 miliar saham. Sementaram jumlah waran yang beredar sebesar 82,91 miliar.

Yang menarik, konversi waran tersebut terkait masuknya Grup Alibaba dan Grup 42 (G42) asal Dubai. Kabar beredar di pasar menyebut, keduanya bakal menyerap saham hasil konversi waran yang dilakukan oleh Grup Sinar Mas tersebut.

Presiden Direktur FREN Merza Fachys menjelaskan, konversi waran jadi saham merupakan hak pemegang waran. "Ini sesuai dengan perjanjian waran," ujarnya ketika dimintai konfirmasinya terkait isu tersebut oleh CNBC Indonesia, Selasa (18/10/2022).

"Setelah jadi saham, ini akan menjadi hak pemegang saham. Apakah mau dilanjutkan sebagai portofolio yang bersangkutan atau dijual, ini hak pemegang saham" sambung Merza.

Baca:

Mudah! Ini Cara Perpanjang SIM Lewat Online

Alibaba memang sudah sejak beberapa waktu lalu dikaitkan dengan FREN. Memasuki paruh kedua tahun ini, Alibaba dikabarkan siap menggelontorkan dana hingga US$ 100 juta atau setara Rp 1,49 triliun untuk menyuntik modal baru di perusahaan milik Grup Sinar Mas tersebut.

Mengutip Dealstreet Asia, Alibaba menilai rencana tersebut sebagai investasi yang potensial karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Sinarmas juga merupakan partner bisnis strategis karena sebuah konglomerasi besar yang bergerak di sektor teknologi, agrobisnis, properti, keuangan dan kertas.

"Sejauh ini, belum ada perubahan apa-apa (terkait pohak pemegang saham baru," kata Merza.