
Ada BRMS di Top Gainers, AMMS Masih Betah di Top Loser

Di saat IHSG berhasil rebound, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) lagi dan lagi memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,3% ke posisi harga Rp 78/saham.
Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 9,58 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 122,42 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham AMMS sebesar Rp 35,9 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 10 Oktober hingga akhir pekan lalu, saham AMMS hanya menguat sekali saja, sedangkan sisanya melemah yakni sebanyak 5 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau ambles 27,78%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham AMMS terpantau ambruk 58,06%.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Tetapi kinerja saham AMMS masih terus menurun. Padahal pada perdagangan 3-5 Oktober, saham AMMS sempat bangkit ke atas kisaran harga Rp 110/saham.
Pada perdagangan 29 September lalu, BEI sempat memasukan saham AMMS ke dalam radar pantauan akibat adanya peningkatan aktivitas saham yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA).
"Dengan ini kami menginformasikan telah terjadi peningkatan aktivitas yang tidak wajar pada saham AMMS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat dari BEI.
Saham AMMS sendiri kini sudah jauh berada di bawah harga IPO-nya di Rp 100/saham atau ambles hingga 14% dari harga IPO-nya.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]