
Ada BRMS di Top Gainers, AMMS Masih Betah di Top Loser

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Senin (17/10/2022) kemarin. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,24% ke posisi 6.831,12.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka di zona merah. Selang 2 menit saja, IHSG melanjutkan koreksi 0,52% ke 6.772,53. Penurunan ini membuat IHSG sempat menapaki zona psikologis 6.700. IHSG pun melemah hingga penutupan perdagangan sesi I.
Pada awal perdagangan sesi II, IHSG masih melanjutkan koreksinya, tetapi perlahan mulai bangkit. Pada sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG akhirnya berhasil berbalik arah ke zona hijau dan berakhir tetap di zona psikologis 6.800.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 11 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 203 saham menguat, 340 saham melemah, dan 147 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 492,46 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) cukup besar yakni mencapai Rp 2,89 triliun.
Saat IHSG berhasil rebound setelah enam hari beruntun terkoreksi, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Saham emiten pertambangan batu bara dan emas Grup Bakrie yang juga merupakan anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berada di posisi kedua dalam deretan top gainers pada perdagangan kemarin.
Saham BRMS ditutup melesat 13,55% ke posisi harga Rp 176/saham. Nilai transaksi saham BRMS pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 274,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,65 miliar lembar saham. Namun, asing melepasnya sebesar Rp 3,13 miliar di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 10 Oktober hingga kemarin, saham BRMS mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali dan melemah juga sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham BRMS melesat 9,32%. Namun dalam sebulan terakhir, saham BRMS masih ambles 8,33%.
Dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 3,8 juta, naik 5,2% dibanding periode sama tahun lalu.
Namun, pendapatan perseroan terpantau turun 9,5% menjadi US$ 5,5 juta pada semester I-2022, dari periode sebelumnya pada semester I-2021.
Produksi emas relatif datar di kisaran 40-41 kilogram (kg) per kuartal, dengan harga jual rata-rata (ASP) juga relatif stabil pada US$ 1,840/troy ons di kuartal II-2022. Sekitar 90% dari total pendapatan BRMS dihasilkan dari penjualan emas.
Adapun hasil pengeboran lebih lanjut menunjukkan peningkatan sumber daya. BRMS telah melakukan pengeboran lebih lanjut untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya emasnya.
Berdasarkan hasil terbaru, BRMS menyatakan peningkatan sumber daya menjadi 21,7 juta ton, dengan kadar emas rata-rata 2,4 g/t, meningkat dari 17,8 juta ton.
Selanjutnya, cadangannya juga telah ditingkatkan menjadi 14,2 juta ton, dengan kadar emas 2,4 g/t, dari cadangan sebelumnya sebesar 8,5 juta ton. Cadangan maupun sumber daya berlandaskan standar KCMI 2022.