Belum Terbendung, Kurs Dolar Singapura Naik 7 Hari Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 17/10/2022 15:35 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (17/10/2022). Jika bertahan hingga penutupan perdagangan nanti, maka Mata Uang Negeri Merlion ini akan membukukan penguatan 7 harui beruntun.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 14:30 WIB dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.854/SG$, menguat 0,41% di pasar spot.

Penguatan tersebut terjadi setelah Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) yang kembali mengetatkan kebijakannya pada Jumat (14/10/2022).


MAS mengumumkan merubah titik tengah (centre) Singapore dollar nominal effective exchange rate (S$NEER). Sementara untuk slope dan width tidak dirubah.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Pengetatan yang dilakukan artinya MAS membiarkan dolar Singapura menguat, sehingga impor akan lebih murah. Hal ini bisa membantu meredam inflasi di Singapura.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS)mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus Sepember lalu. Dengan demikian surplus sudah terjadi dalam 29 bulan beruntun.

Ekspor Indonesia pada September 2022 mencapai US$ 24,80 miliar, tumbuh 20,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

"Impor pada September 2022 mencapai US$ 19,81 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers.

Dengan demikian surplus pada September tercatat sebesar US$ 4,99 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September sebesar US$ 4,85 miliar.

Meski surplus lebih tinggi dari konsensus, sayangnya masih belum mampu mendongkrak kinerja rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jelang Pidato Kenegaraan Prabowo, IHSG & Rupiah Kompak Menguat