Harga 10 Kripto Besar Stagnan, Buruan Cek Portofolio Kamu

Market - chd, CNBC Indonesia
17 October 2022 10:40
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash) Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto cenderung mendatar pada perdagangan Senin (17/10/2022), karena investor masih bersikap hati-hati di tengah ketidakpastian perekonomian global saat ini

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin naik 0,32% ke posisi harga US$ 19.200,73/koin atau setara dengan Rp 297.035.293/koin (asumsi kurs Rp 15.470/US$). Sedangkan untuk Ethereum menguat 1,36% ke posisi US$ 1.300,14/koin atau Rp 20.113.166/koin.

Namun untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) XRP terpantau merosot 3,74% ke US$ 0,4676/koin (Rp 7.234/koin) pada hari ini.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)19.200,73297.035.2930,32%-1,39%368,17
Ethereum (ETH)1.300,1420.113.1661,36%-1,92%159,03
Tether (USDT)1,0015.4700,01%-0,00%68,44
USD Coin (USDC)1,0015.4700,00%0,01%45,00
BNB271,614.201.8070,64%-2,36%43,81
XRP0,46767.234-3,74%-12,05%23,34
Binance USD (BUSD)1,0015.4700,05%0,07%21,62
Cardano (ADA)0,36795.6910,41%-13,27%12,60
Solana (SOL)29,97463.6360,49%-9,56%10,71
Dogecoin0,05870908-0,82%-5,74%7,79

Sumber: CoinMarketCap

Pasar kripto cenderung bergerak sideways pada hari ini, di tengah ketidakpastian perekonomian global saat ini, sehingga investor masih belum tertarik untuk kembali melirik kripto.

Investor cenderung berhati-hati karena mereka berekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) masih akan bersikap hawkish dengan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan November mendatang.

Mengacu pada FedWatch, sebanyak 97,2% para pelaku pasar memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) dan membawa tingkat suku bunga Fed ke kisaran 3,75%-4%.

Hal tersebut terjadi setelah rilis data inflasi AS pada September 2022 yang menunjukkan bahwa inflasi masih berada di posisi yang tinggi dan belum melandai dengan cepat.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan IHK utama AS mencapai ke 8,2% (year-on-year/yoy) pada September lalu.

Laju inflasi memang lebih rendah dibandingkan pada Agustus yang tercatat 8,3% (yoy) tetapi masih di atas ekspektasi pasar yakni 8,1% (yoy).

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi tercatat 0,4% pada September atau meningkat dibandingkan pada Agustus yang tercatat 0,1%. Inflasi inti menyentuh 6,6 % (yoy) pada September, level tertingginya sejak 1982 atau 40 tahun terakhir.

Keagresifan The Fed diprediksi akan membawa perekonomian Negara Adidaya tersebut masuk ke zona resesi dan tentunya akan berdampak pada negara-negara lain di dunia. AS merupakan perekonomian terbesar di dunia.

PDB AS menyumbang 25% dari ekonomi dunia. AS pun memimpin posisi ekonomi tertinggi sejak tahun 1960, bahkan jauh sebelum perang dunia I dan II. Atas dasar itu, AS dikenal sebagai Negara Adidaya Ekonomi.

Dengan demikian, jika negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini tertekan, maka akan bisa dipastikan mengganggu perekonomian global.

Ketika ekonomi global melambat, maka aset kripto cenderung dihindari oleh pelaku pasar karena pada dasarnya aset kripto tidak dapat menjadi aset investasi yang tergolong aman di tengah lesunya perekonomian.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Inflasi & Resesi Kian Nyata, Tapi Bitcoin cs Malah Menghijau


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading