Review Sepekan

IHSG Boleh Ambrol, Tapi Saham Ini Malah Naik 40% Lebih

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
15 October 2022 12:40
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) berhasil bercokol di jajaran top gainers pekan ini, sementara emiten batu bara PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) mencatatkan kinerja yang tak menggembirakan memimpin jajaran top losers sepekan terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja yang mengecewakan pada pekan ini, di tengah kabut hitam yang menyelimuti pasar pasca isu resesi kembali menggemparkan pasar.

Sepanjang pekan ini, indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut merosot 3,02% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, IHSG telah jatuh 4,94% namun masih mencatatkan penguatan 1,86% dalam tiga bulan terakhir.

Jika melihat data perdagangan sepekan, IHSG tak pernah mencatatkan penguatan. Di akhir perdagangan pekan ini, indeks jatuh nyaris 1% tepatnya 0,96% ke 6.814,53 pada perdagangan Jumat (14/10/2022).

Di tengah melemahnya IHSG pekan ini, setidaknya tercatat ada lima sahan yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers dalam sepekan terakhir.

Berikut saham-saham 'tercuan' dan 'terboncos' dalam pekan ini yang dihimpun oleh Tim Riset CNBC Indonesia.

Top Gainers Pekan Ini

Saham

Emiten

Reli (%)

Harga Terbaru (Rp)

Pekan Lalu (Rp)

SICO

PT Sigma Energy Compressindo Tbk

40.66

256

182

VICO

PT Victoria Investama Tbk

38.46

288

208

BACA

PT Bank Capital Indonesia Tbk

31.36

155

118

SMDU

PT Sidomulyo Selaras Tbk

27.69

83

65

ENAK

PT Champ Resto Indonesia Tbk

24.66

2300

1845

CLEO

PT Sariguna Primatirta Tbk

19.49

705

590

Saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) memimpin jajaran top gainers pekan ini dengan nilai transaksi mencapat Rp 38,6 miliar dan volume perdagangan tercatat sebesar 193,1 juta unit saham.

Sepanjang pekan ini, saham SICO diborong asing (net buy) mecapai Rp 300 juta di seluruh pasar.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 10 Oktober hingga Jumat (14/10/2022), saham SICO hanya tercatat 1 kali melemah, dan 4 kali menghijau. Dengan ini saham SICO telah melesat 40,66% sepekan terakhir, dan naik 39,89% sebulan.

Jika dilihat dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, saham yang melantai di bursa pada 8 April 2022 ini berhasil membukukan kinerja impresif dengan mencetak pertumbuhan signifikan.

Laba bersih SICO pada semester I-2022 mencapai Rp 4,3 miliar, naik 70% dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 6,4 miliar. Hal tersebut menjadi capaian memuaskan bagi emiten yang masih menjadi pendatang baru di bursa.

Peningkatan laba bersih sepanjang enam bulan pertama 2022 ini dikontribusikan dari berbagai program dan strategi perseroan dalam menerapkan efisiensi biaya dan pemasaran yang efektif.

Hal ini dilakukan seiring dengan mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional sehingga turut meningkatkan permintaan terhadap jasa SICO.

Kontribusi terbesar pendapatan perseroan datang dari penyewaan kompresor GasJack kepada industri minyak dan gas dengan menyumbang sebesar 68%. Kemudian diikuti pendapatan dari penjualan bahan bakar sebesar 30% dan jasa lainnya sebesar 2%.

Sebagai informasi, SICO merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca.

SICO dikabarkan ikut berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memangkas hingga 1.500 MMSCF gas/tahun senilai US$ 12,5 juta.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut jajaran saham top losers pekan ini.

Top Losers Pekan Ini

Saham

Emiten

Koreksi (%)

Harga Terbaru (Rp)

Pekan Lalu (Rp)

COAL

PT Black Diamond Resources Tbk

-29.91

328

468

AMMS

PT Agung Menjangan Mas Tbk

-27.73

86

119

WIRG

PT WIR ASIA Tbk

-26.15

288

390

ARTO

PT Bank Jago Tbk

-25.83

5025

6775

MARI

PT Mahaka Radio Integra Tbk

-23.45

111

145

KJEN

PT Krida Jaringan Nusantara Tbk

-21.23

230

292

 Saham PT Black Diamond Resources Tbk  (COAL) memimpin jajaran top losers pekan ini dengan penurunan mencapai 29,91% dalam sepekan ke harga 238/unit.

Pada perdagangan pekan ini, harga saham COAL bergerak di rentang Rp 328-496/unit. Hingga perdagangan terakhir Jumat kemarin, nilai kapitalisasi pasar saham COAL mencapai Rp 2,05 triliun

Jika melihat data perdagangan sepekan terakhir, saham COAL tidak pernah menghijau. Bahkan sebulan saham COAL sudah ambles 19,61%. Selama sepekan, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih (net sell) terhadap saham COAL hingga mencapai Rp 2,54 miliar di seluruh pasar.

Berdasarkan keterangan BEI, pencatatan saham COAL dilakukan di Papan Pengembangan BEI. COAL menjadi perusahaan tercatat ke-44 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. COAL bergerak pada sektor Energy dengan subsektor Oil, Gas, and Coal. Adapun Industri COAL adalah Coal dengan subindustri Coal Production.

Direktur Utama COAL, Donny Janson Manua mengatakan batu bara yang dihasilkan perseroan memiliki kualitas batu bara yang tinggi yakni GAR 5.500 yang memiliki pangsa yang sangat luas, ekspor dan domestik.

Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Dengan harga IPO, maka Perseroan memperoleh dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp 125 miliar.

Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama ("DMP") yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sedangkan sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.

Namun saham COAL terus saja mengalami penurunan dan belum menunjukan tanda-tanda bangkit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular