Rupiah Jeblok Terus, Nasib Produsen Mobil Listrik Ambyar

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
14 October 2022 11:04
Wuling Air ev Motors di gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Wuling Air ev di gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sedang babak belur. Posisi kemarin pun masih diatas level 15 ribu, yaitu berada di level Rp 15.360 per dolar AS. Pelemahan mata uang Garuda pun bisa saja berdampak pada kinerja perusahaan, termasuk yang menggarap kendaraan listrik.

Namun, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid mengakui, sampai saat ini, dampak depresiasi rupiah belum terlalu berpengaruh pada bisnis perusahaan karena biasanya perusahaan akan membeli bahan baku dalam jumlah besar (bulk quantity).

"Dampaknya akan dirasakan jika ini terjadi secara berkepanjangan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/10/2022).

Arsjad mengungkapkan, kedepannya, untuk memperkuat resiliensi usaha dari gejolak ekonomi global yang ada, Indika Energy berencana membangun ekosistem produksi domestik dari hulu ke hilir.

"Sehingga dapat mengurangi dampak & pengaruh gejolak ekonomi global terhadap bisnis," tuturnya.

Arsjad mengungkapkan, pada Agustus lalu, Indika Energy telah meluncurkan motor listrik pertamanya yang bermerek ALVA.

Selain itu, pada September lalu, Indika Energy juga bekerjasama dengan Foxconn mendirikan perusahaan joint venture, PT Foxconn Indika Motor (FIM), yang akan melakukan bisnis manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai listrik, serta menyediakan layanan konsultasi manajemen.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adaro Ikut Garap Proyek Kendaraan Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular