Top Gainers-Losers

Kamu Pegang Saham SICO Atau SDMU? Kemarin Paling Moncer Loh!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
14 October 2022 06:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Di saat IHSG kembali mencatatkan koreksi hingga lima hari beruntun, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten perdagangan voucher digital dan jasa teknologi yakni PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham UVCR ditutup ambruk 9,09% menjadi Rp 90/saham.

Nilai transaksi saham UVCR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 845,98 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 9,24 juta lembar saham. Namun, asing memburunya sebesar Rp 950.000 di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 3 Oktober hingga kemarin, saham UVCRtercatat hanya menguat sebanyak 2 kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 7 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham UVCR ambles 25,62% dan dalam sebulan terakhir, saham UVCR terpantau ambrol 34,31%.

Belum diketahui penyebab saham UVCR terkoreksi parah kemarin. Namun dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, UVCR mencatat laba bersih Rp 3,07 miliar, naik 192% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,05 miliar.

Kenaikan laba bersih itu juga didukung oleh pendapatan perusahaan yang naik 71%, dari sebelumnya sebesar Rp 383,1 miliar di semester I-2021 menjadi Rp 657,7 miliar di semester I 2022.

Sejak awal tahun 2022, perseroan telah meluncurkan beberapa produk dan layanan terbaru yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis sebagai perusahaan digital.

Dari sisi partnership, perseroan juga memantapkan diri untuk bekerja sama dengan berbagai macam brand dari berbagai lini industri.

Selain saham UVCR, terdapat pula saham bank digital berkapitalisasi pasar besar (big cap) yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO), yang harga sahamnya ambles 6,9% menjadi Rp 5.400/saham.

Nilai transaksi saham ARTO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 60,68 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 11,04 juta lembar saham. Asing melepasnya sebesar Rp 6,01 miliar di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 3 Oktober hingga kemarin, saham ARTOtercatat hanya menguat sebanyak 3 kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 6 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham ARTO ambles 22,3% dan dalam sebulan terakhir, saham ARTO terpantau ambrol 28,95%.

Pelemahan tersebut membawa harga saham bank digital yang terintegrasi ke ekosistem Gojek Tokopedia (GoTo) tersebut berada di posisi terendahnya dalam satu tahun terakhir.

Nasib saham ARTO di tahun 2022 memang tidak mujur. Ketika tahun lalu masih menjadi primadona, kini ARTO seolah tak lagi dilirik.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham ARTO. Namun jika melihat kinerja laporan keuangannya sepanjang semester I-2022, ARTO berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,9 miliar, membalikkan kondisi rugi sebesar Rp 46,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular