Analisis Teknikal

IHSG Sudah Melemah 5 Hari Beruntun, Akankah Jadi yang Keenam?

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 14/10/2022 06:00 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali gagal untuk rebound pada perdagangan kemarin (13/10).

IHSG ditutup melemah 0,41% di 6.880,63. Indeks akhirnya resmi terlempar dari level psikologis 6.900 setelah sempat mencicipi zona apresiasi di sesi I.

IHSG justru dibanting di menit-menit terakhir jelang penutupan. Genap sudah IHSG melemah 5 hari beruntun.


Dana asing pun kabur dari pasar saham RI senilai Rp 317 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin.

Dari sisi sentimen, tingkat inflasi AS dilaporkan naik 8,2% secara year on year (yoy) di bulan September 2022. Angka inflasi tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 8,1% yoy.

Sementara itu, tingkat inflasi inti AS melonjak 6,6% yoy di saat yang sama dan lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 6,5% yoy.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks masih bergerak menuju batas bawah BB terdekat di 6.881.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI turun ke 27,92 dari sebelumnya 29,77 mengindikasikan penguatan momentum jual seiring dengan aksi jual asing di pasar reguler kemarin. Indikator RSI menunjukkan bahwa IHSG sudah berada area jenuh jual.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di area negatif.

Waspadai jika IHSG melemah dan jebol level support terdekat di 6.851, maka IHSG bisa menguji level support sekaligus psikologis selanjutnya di 6.800.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kocok Ulang Anggaran, Dana Investor Jumbo Lari Kemana?