
Erick Thohir Bikin Obat Herbal Murah, BUMN Ini Pelaksananya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga terus mendorong konsolidasi manufaktur. Ia telah menugaskan Kimia Farma dapat memproduksi obat-obatan sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat, dan IndoFarma fokus pada pengembangan herbal.
Erick optimistis, pemetaan yang difokuskan dalam tubuh holding farmasi akan mampu menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku yang hingga saat ini masih berada di angka 90%.
"Saat ini perusahaan distribusi kita juga terpisah-pisah, ini harus dikonsolidasikan supaya efisien dan membuat jaringan lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).
Erick juga mendorong ritel Kimia Farma yang saat ini baru sebanyak 1.300 untuk ditingkatkan. Berkaca dari pandemi, ritel Kimia Farma terbukti mampu mengintervensi harga masker saat terjadi ketidakseimbangan di pasar.
"Pelayanan publik juga terus ditingkatkan dengan Telemedicine bagaimana klinik dan RS kita sinergikan dan tingkatkan kualitasnya seperti saat kita intervensi kebutuhan RS internasional yang nanti Bapak resmikan pada 2024, kita punya RS kanker kelas dunia," tuturnya.
Erick melanjutkan lebih jauh, faktor teknologi juga tak luput menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan. Apalagi, Indonesia ingin menempati eksosistem kesehatan yang tangguh pada 2027 dengan menguasai 25% dari pasar kesehatan dalam negeri.
Berkaca pada isu minyak goreng yang mana BUMN hanya memiliki tiga persen pangsa pasar. Hal ini menyulitkan BUMN saat hendak mengintervensi pasar. "Kalau kita penetrasi market yang sedang tidak seimbang, kita tidak kuat, tapi dengan dengan 25 persen, insyaallah kita bisa menyeimbangkan pasar. Ekosistem seperti ini yang terus kita dorong di BUMN," ungkapnya.
Bio Farma sendiri bergerak cepat untuk membawa IndoVac sebagai kebanggaan karya anak bangsa. Setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (UEA) IndoVac untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua dewasa (18+) pada 24 September 2022, Bio Farma juga melaksanakan uji klinis IndoVac untuk vaksinasi lanjutan/penguat (booster) sejak 1 September-awal Oktober 2022.
Bio Farma kini menunggu EUA Vaksin IndoVac untuk booster yang diharapkan terbit akhir Oktober 2022.
Selain itu, Bio Farma juga telah melaksanakan uji klinis untuk anak atau remaja usia 12 - 17 tahun mulai 6 Oktober 2022. Holding BUMN Farmasi ini mengharapkan UEA IndoVac untuk vaksinasi anak (12-17 tahun) dapat diperoleh pada awal Desember 2022.
Erick mengatakan, dengan terbitnya EUA IndoVac untuk vaksin primer dewasa, dan kesiapan untuk menjadi vaksin booster, serta vaksinasi untuk usia 12-17 tahun menjadi petunjuk bahwa IndoVac memiliki arti penting bagi kemandirian sektor kesehatan. IndoVac adalah vaksin Covid-19 pertama hasil pengembangan dan produksi karya putra putri terbaik bangsa.
"IndoVac bisa digunakan untuk vaksinasi Covid-19 baik primer dan booster dewasa serta anak-anak usia 12-17 tahun. Kami optimistis IndoVac mampu menurunkan impor vaksin Covid-19 secara signifikan, bahkan ke depan bisa menghentikan impor. Inilah makna kontribusi IndoVac terhadap kesehatan nasional sekaligus memperkuat perekonomian nasional," ucapnya.
Erick menambahkan, Bio Farma juga dalam proses registrasi Emergency Use Listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar IndoVac dapat diekspor ke berbagai negara, khususnya negera-negara berpenghasilan menengah ke bawah (low middle income countries) yang akses vaksinasinya relatif masih rendah.
"IndoVac juga merupakan kontribusi Indonesia terhadap kesehatan global yang sejalan dengan kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan upaya bersama di tingkat global untuk "Recover Together, Recover Stronger" [pulih bersama, pulih lebih kuat) melalui Presidensi G20," pungkasnya.
(mum/mum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus Mendorong Industri RI Jadi Bagian Rantai Pasok Global