
Akhirnya Hijau di Sesi 1, Mampu Bertahan Kah IHSG di Sesi 2 ?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound di sesi I perdagangan Kamis (13/10/2022) setelah 4 hari beruntun tertekan di zona merah.
IHSG menguat 0,16% di 6.919,94 setelah mengalami perdagangan yang volatile. Kendati menguat, mayoritas saham masih melemah.
Statistik perdagangan mencatat ada 297 saham yang mengalami pelemahan, 209 saham naik dan 165 saham stagnan.
Indeks saham Asia bergerak variatif siang ini setelah Wall Street kembali tertekan semalam. Pelaku pasar kini menanti rilis data inflasi AS bulan September 2022.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS diperkirakan masih akan naik lebih dari 8% secara tahunan di bulan lalu.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik menuju batas atas BB terdekat di 6.945.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI IHSG naik ke 38,36.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak mulai memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak di area positif.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi mengalami penguatan ke 6.945 di sesi II.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?