
Ada yang Cuan Dari Deretan Saham Ini di Sesi I?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) sukses memimpin jajaran top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, sementara giliran saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) bernasib 'apes' memimpin jajaran top losers kali ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 0,16% ke 6.919,94 pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (13/10/2022), di tengah kabut gelap yang masih menyelimuti pasar keuangan Indonesia akibat isu resesi yang terus mencuat.
Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,05 triliun dengan melibatkan lebih dari 13 miliar saham yang berpindah tangan 687 kali.
Sementara, Mayoritas saham siang ini terpantau masih saja mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 297 saham yang melemah dan 209 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 165 saham stagnan.
Di tengah menguatnya pergerakan IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Kamis (13/11/2022).
1. PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), naik +25,68%, ke Rp 93/unit
2. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), naik +11.03%, ke Rp 151/unit
3. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +7,52%, ke Rp 715/unit
4. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), naik +7,52%, ke Rp 715/unit
5. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), naik +7,46%, ke Rp 72/unit
Saham emiten logistik PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 27,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 314,6 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SDMU bergerak di rentang Rp 77-95/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SDMU mencapai Rp 105,58 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 3 Oktober hingga Rabu (12/10/2022), saham SDMU tercatat 4 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 2 kali stagnan, dengan ini SDMU mampu mencatatkan kenaikan mencapai 50% sepekan dan naik 40,91% sebulan terakhir.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham SDMU, namun jika melihat kinerja keuangannya pada semester I-2022, SDMU mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,3 miliar, mencatatkan kenaikan dari periode sebelumnya yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 12,3 miliar.
Di sisi lain, SDMU menargetkan pendapatan di kisaran Rp 100 miliar atau lebih hingga akhir 2022. Hal itu seiring perbaikan kondisi ekonomi Indonesia. Angka ini lebih tinggi sekitar 20,98% dibandingkan realisasi pendapatan bersih perusahaan sepanjang 2021 senilai Rp 82,62 miliar.
Tahun ini, lanjut Jonathan, SDMU berencana meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang ada untuk mengantisipasi peningkatan kuantitas yang akan dilakukan pelanggan. Perseroan juga akan mempertahankan tingkat efisiensi pada proses kerja perusahaan dan menambah pelanggan baru.
Sebagai informasi, SDMU bergerak dalam bidang transportasi bahan kimia beracun dan berbahaya, dan pengangkutan minyak mentah.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Kamis (13/11/2022).
1. PT Bank Jago Tbk (ARTO), turun -6,9%, ke Rp 5.400/unit
2. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,88%, ke Rp 352/unit
3. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), turun -6,86%, ke Rp 380/unit
4. PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), turun -6,86%, ke Rp 326/unit
5. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun -6,67%, ke Rp 280/unit
Saham emiten perbankan, Bank Jago Tbk (ARTO) kembali bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi saham mencapai Rp 52,24 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 9,47 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham ARTO bergerak di rentang Rp 5.400-5.825/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ARTO mencapai Rp 74,82 triliun.
Berdasarkan data perdagangan sejak perdagangan 3 Oktober hingga Rabu (12/10/2022) saham ARTO hanya 3 kali menghijau, dan 5 kali merah. Dengan ini ARTO sudah ambles 22,3% sepekan terakhir dan longsor 28,95% sebulan.
Pelemahan tersebut membawa harga saham bank digital yang terintegrasi ke ekosistem GoTo tersebut berada di posisi terendahnya dalam satu tahun terakhir.
Nasib saham ARTO di tahun 2022 memang tidak mujur. Ketika tahun lalu masih menjadi primadona, kini ARTO seolah tak lagi dilirik.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham ARTO. Jika melihat kinerja laporan keuangannya sepanjang semester I-2022, ARTO berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,9 miliar, membalikkan kondisi rugi sebesar Rp 46,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum) Next Article Deretan Saham Top Gainers & Losers Sepekan, Punya Anda Cuan?