Ancaman Resesi Global Nyata, Haruskah Pegang Banyak Cash?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
11 October 2022 17:15
Ilustrasi Mata Uang Yen
Foto: Ilustrasi Mata Uang Yen (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

4. Uang Tunai Ekstra vs Ekstra Sabar

Pro: Uang ekstra berarti lebih banyak uang untuk aset dengan harga rendah

Semakin banyak uang tunai yang Anda pegang, semakin banyak likuiditas yang Anda miliki untuk mengambil peluang besar.

Misalnya, ketika gelembung properti meledak dan harga real estat turun sepertiga secara nasional. Kondisi ini membuat banyak properti murah. Bayangkan saja jika Anda membeli rumah di masa resesi dan menjualnya ketika ekonomi tumbuh.

Dan itu bukan hanya real estat. Ketika resesi datang, harga segala sesuatu mulai dari saham, obligasi, hingga komoditas bisa turun. Menyimpan uang tunai berarti bahwa ketika peluang ini datang mengetuk, Anda sudah di garis terdepan untuk menjawab peluang.

Kontra: Ekstra sabar

Di sisi lain, menunggu peluang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Mustahil untuk benar-benar mengenali peluang bagus sampai badai resesi itu berlalu.
Dengan uang tunai, Anda akan kesulitan untuk bertindak gegabah dan terlalu dini. Ujung-ujungnya, Anda tidak akan bertindak sama sekali. Hasilnya, Anda hanya memiliki portofolio penuh uang tunai dan tidak ada keuntungan besar yang bisa ditunjukkan.

5. Diversifikasi vs Uang Nganggur

Pro: Uang tunai tidak harus berarti tunai

Menambahkan uang tunai ke strategi investasi Anda menambah diversifikasi aset. Diversifikasi ini merupakan komponen penting untuk keberhasilan investasi. Dengan dukungan likuiditas, ini akan menjadi penopang jika Anda menyimpang terlalu jauh dari tujuan diversifikasi Anda di aset lainnya.

Namun di dalam dunia investasi, uang tunai tidak harus berupa uang tunai. Sebaliknya, uang tunai dapat berupa investasi apa pun yang relatif aman dan dapat Anda cairkan dengan cepat.

Itu berarti rekening pasar uang dan reksa dana, sertifikat deposito (CD), surat utang negara dan investasi jangka pendek lainnya yang berbunga masih dihitung likuid.

Kontra: Peluang uang tunai di tempat lain

Namun, membiarkan uang tunai menganggur kapan saja - baik di masa resesi atau tidak - berarti kehilangan potensi pengembalian di investasi lainnya. Itu adalah trade-off yang harus diterima investor dan deposan. Pertempuran antara return yang lebih tinggi dan keamanan finansial adalah hal normal.

Kendati demikian, harus diingat, kelebihan uang tunai berarti lebih sedikit modal yang diserap pasar dan kondisi ini dapat menurunkan return jangka panjang Anda.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular