Anthoni Salim Masuk, Siapa Pemegang Saham Akhir BUMI?

dhf, CNBC Indonesia
11 October 2022 14:12
Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agus Projosasmito (Amman.co.id)
Foto: Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agus Projosasmito (Amman.co.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat Anthoni Salim dipastikan bakal menjadi pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Ini setelah pemegang saham menyetujui rencana private placement entitas Grup Bakrie tersebut.

Dalam private placement kali ini, nama Grup Salim memang ramai diperbincangkan karena akan menjadi pengendali baru atau ultimate shareholder bersama Grup Bakrie. Akan tetapi ada satu nama investor lain yang juga ikut meramaikan aksi ini yakni Agoes Projosasmito.

Setelah private placement, Agoes Projo akan menjadi investor dengan kepemilikan total sebesar 8,83%. Ini menjadi porsi kepemilikan terbesar ketiga setelah Grup Bakrie dan Grup Salim yang masing-masing menguasai 28,38% dan 28,32% saham BUMI secara tidak langsung.

Dari formasi kepemilikan itu kemudian pertanyaan muncul. Apakah Agus Projo bakal menjadi kepanjangan tangan Grup Salim untuk menentukan arah BUMI?

"Ada isu seperti itu. Karena selain kabarnya Agoes Projo adalah teman dekat Anthoni Salim, porsi kepemilikan Agoes jika digabungkan bakal membuat posisi Grup Salim seolah menjadi pemegang saham mayoritas," ujar salah seorang investor dalam RUPSLB BUMI, (11/10/2022).

Presiden Director BUMI Adika Nuraga Bakrie membantah isu tersebut. Menurutnya, kebijakan terkait BUMI bakal diambil dan ditentukan secara bersama baik oleh kelompok Salim maupun Bakrie.

"Pak Agoes memang memiliki sejumlah saham, tapi dia independen. Sehingga, keputusan kebijakan untuk BUMI ada di dua pemegang saham," terang Aga, sapaan akrab Adika Bakrie.

"Ultimate shareholder adalah join control (bersama Bakrie dan Salim). Pak Agoes juga memilili saham, tapi kebijakan tetap ada di dua shareholder. Jadi, keputusan tetap joint control antara Bakrie dan Salim," Sambung Aga.

Dileep Srivastava, Direktur BUMI pada kesempatan sebelumnya juga memastikan hal senada. Arah BUMI belum berubah dan masih tetap jelas.

"Di level holding, kemitraan ini dipandang sebagai potensi pengembangan sinergi," ujar Dileep.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga BUMI Diramal Lompat 63%, Kamu Berani Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular