
Percepatan Transformasi BRI Bawa Berkah, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa adanya pandemi ternyata membawa berkah untuk mempercepat transformasi di tubuh perseroan. Hal ini dibuktikan melalui BRIvolution 2.0 untuk mencapai visi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.
Transformasi BRIvolution 2.0 sendiri meliputi meliputi pendirian UMi Holding sebagai sumber pertumbuhan baru, mengakselerasi pertumbuhan CASA dan mempercepat transformasi digital yang dikawal dengan transformasi culture.
Adapun sejak 2016, BRI telah menjalankan program transformasi BRIvolution 1.0 untuk periode 2018-2022 yang fokus di dua area yaitu Digital dan Culture.
"Akibat pandemi di 2020, BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2021-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Digitalisasi terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRI pada saat pandemi. Contohnya saja dalam digitalisasi bisnis proses, BRI merealisasikannya lewat BRISPOT, dimana proses booking kredit mikro (produktivitas) meningkat dari rata-rata Rp 2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp 4 triliun per bulan. Selain itu proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari sebelumnya membutuhkan waktu 2 minggu menjadi rata-rata 2 hari.
Contoh lainnya dari keberhasilan new business model dari transformasi digital yang dilakukan oleh BRI adalah layanan perbankan melalui agen yang dinamakan Agen BRILink yang volume transaksinya telah menembus Rp 1000 triliun tahun lalu.
Ada juga BRImo, Super Apps milik BRI yang mampu mencatatkan pertumbuhan signifikan selama pandemi berlangsung. Hingga akhir Agustus 2022 tercatat pemakai BRImo telah mencapai 20,2 juta user dengan volume transaksi mencapai Rp 1.567 triliun.
Dari sisi culture, pada pertengahan 2020 yang lalu BRI melakukan penyelarasan core value untuk meningkatkan mutu SDM dengan menyelaraskan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dengan core value perseroan.
"Hasilnya dapat dirasakan bahwa saat ini seluruh insan BRIlian (Pekerja BRI) menyadari peran pentingnya untuk memberikan makna bagi Indonesia, baik melalui economic value maupun social value," tambah Sunarso.
Adapun transformasi culture di BRI dilakukan untuk membangun Performance Driven Culture. Budaya berbasis kinerja dilakukan dengan membangun performance management system yang didukung oleh data yang valid dan akurat.
"Dengan terus mengusung program transformasi ini, BRI sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia optimistis mampu memberikan peran pentingnya terhadap pemulihan perekonomian di tengah kebangkitan ekonomi nasional," pungkas Sunarso.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BRI Beberkan Kunci Sukses Transformasi Digital & Culture