
Formasi Saham Tercuan & Terboncos Pekan Lalu, Ada Punya Kamu?

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() |
Saham emiten pemilik merek dagang restoran cepat saji CFC yakni PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) memimpin jajaran top losers pada akhir pekan lalu. Saham PTSP ditutup ambles 6,95% ke posisi harga Rp 4.420/saham.
Nilai transaksi saham PTSP pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 23,53 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 5.200 lembar saham.
Dalam sepekan terakhir, saham PTSP terpantau ambles 13,33%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham PTSP terpantau melemah 0,45%.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham PTSP. Dari keterbukaan informasi terakhir perseroan yakni terkait laporan bulanan pemegang saham PTSP pada 6 September 2022.
Namun dari kinerja keuangannya pada kuartal kedua tahun 2022, PTSP berhasil membalikan posisi kerugian pada akhir 2021 menjadi laba.
Dalam laporan keuangan periode kuartal II 2022, perseroan berhasil mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,10 miliar, setelah pada akhir tahun 2021 membukukan rugi bersih sebesar Rp 9,84 miliar.
Adapun penjualan PTSP pada kuartal I-2022 mencapai Rp 284,31 miliar, meningkat 37,62% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat senilai Rp206,59 miliar.
Pada paparan publik yang berlangsung pada Juni lalu, Direktur Utama PTSP, Edi Triyento mengatakan tahun ini PTSP berencana menambah lagi 20 gerai sampai dengan akhir 2022. Hingga Juni lalu pihaknya sudah merampungkan pembangunan 7 gerai.
Untuk merealisasikan hal tersebut, PTSP tidak membuka nilai capital expenditure (capex) yang disiapkan tahun ini. Direktur PTSP, Teh Kian Kun menjelaskan untuk capex pihaknya mengusahakan untuk menggunakan dana kas internal dan tidak meminjam kreditur.
PTSP merupakan pemilik merek dagang dari restoran cepat saji California Fried Chiken (CFC). Sebelumnya, perseroan bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo.
Pioneerindo Gourmet International merupakan perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji berbahan dasar ayam. Pada awalnya, perusahaan ini memegang hak California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out - Amerika Serikat (AS).
Namun pada tahun 1989, Pioneerindo Gourmet International memutuskan untuk mengubah status dari franchisee menjadi franchisor dan memproduksi serta memasarkan merek dagang sendiri yang bernama CFC.
Demi mendukung kinerja perusahaan, akhirnya Pioneerindo Gourmet International membentuk franchise serta anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana, PT Mitra Hero Pioneerindo, dan PT Pioneerindo Sugakico Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]