Jalan IHSG Masih Berat, Dibuka Merah Lagi Nih....

Putra, CNBC Indonesia
07 October 2022 09:46
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,27 % di 7.057,79 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (7/10/2022). IHSG terpantau masih merah 0,06% di 7.072,51 pada 09.09 WIB.

IHSG yang sulit untuk kembali menghijau masih disebabkan oleh volatilitas pasar keuangan global dan arus dana asing yang mengalir keluar.

Statistik perdagangan mencatat, asing net sell Rp 340 miliar di pasar reguler kemarin. Dalam sepekan ini asing net sell Rp 79 miliar. Namun dalam sebulan asing keluar dari pasar saham sebesar Rp 2 triliun.

Aksi jual saham di bursa saham AS meningkat kemarin, di mana imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 dan tenor 2 tahun naik.

Indeks Dow Jones ditutup ambles 1,15% ke 29.926,94 dan S&P 500 jatuh 1,02% ke 3.744,52. Sementara Nasdaqdrop0,68% ke 11.073,31. Padahal, ketiga indeks utama sempat membuka perdagangan di zona hijau.

Ketiga indeks tersebut berada di jalur penguatannya secara mingguan sebanyak 4% dan menjadi pekan terbaiknya sejak 24 Juni 2022.

Yieldobligasi tenor 10 tahun menyentuh 3,8%, sementarayieldobligasi tenor 2 tahun yang lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga naik hingga 4,2%.

Perkumpulan negara-negara produsen minyak mentah dunia, OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi minyak mentahnya hingga 2 juta bare per hari (bph) yang akan dimulai pada November 2022.

Pemangkasan produksi terbesar sejak pandemi Covid-19 ini dinilai akan mengerek lagi harga minyak mentah dunia, yang dalam minggu-minggu ini sudah mengalami penurunan di level US$ 80-an per barel.

Kenyataannya memang, baru diputuskan untuk memangkas produksi 2 juta bph. Harga miyak mentah dunia khususnya jenis Brent mengalami kenaikan hingga berada di level US$ 93,52 per barel.

Analis Reuters memprediksikan jumlah produksi dariOPEC+, yang merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh negara-negara OPEC dan non-OPEC, akan turun menjadi 41,86 juta barel per hari pada November dari 43,86 juta barel per hari.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular