Dari Kredit Mahal Hingga Ironi yang Harus Diterima RI

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Jumat, 07/10/2022 06:30 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masih beberapa jam lagi hingga perdagangan bursa saham hari ini dibuka. Sembari menyeruput kopi pagi hari, investor masih memiliki banyak waktu menengok kabar pasar yang menjadi sentimen perdagangan hari ini.

Siapa tahu, kabar pasar yang dibaca mengarahkan kamu ke pundi-pundi cuan. Berikut kabar pasar yang telah CNBC Indonesia rangkum untuk hari ini, Jumat (7/10/2022).


Kekhawatiran Resesi Muncul Lagi, Yield SBN Ditutup Mixed

Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup beragam pada perdagangan Kamis (6/10/2022), di tengah kembali khawatirnya pasar terhadap resesi global.

Sikap investor di SBN cenderung bervariasi pada hari ini, di mana pada SBN tenor 3, 15, 20, dan 30 tahun diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield). Sedangkan sisanya dilepas oleh investor, ditandai dengan naiknya yield.

Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 1 tahun menjadi yang paling besar kenaikan yield-nya yakni menanjak 8,5 basis poin (bp) ke posisi 5,561%.

Kabar Duka! Bos Indomaret Howard Timotius Palar Wafat

Petinggi Indomaret Howard Timotius Palar mengalami kecelakaan di wilayah Tangerang hingga meninggal dunia. Hal itu dinyatakan oleh Kanit Laka Pantas Polres Tangerang Selatan Iptu Nanda Setya.

"Korban meninggal dunia, berinisial H, yang bersangkutan bekerja di salah satu perusahaan Indomaret group," ujarnya dikutip CNN Indonesia, Kamis (6/10/2022).

Nanda menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi di dekat lapangan Aero modeling BSD sekitar pukul 07.45 WIB. Saat itu, truk dengan pengemudi berinisial AN melaju dari arah Vanya Park menuju Ciakar melalui Jalan BSD Grand Boulevard.

Siap-siap! Bunga Kredit Tinggi Bakal Terjadi di 2023

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan kalau suku bunga rendah sudah berakhir. Namun yang harus dijaga adalah jangan terlalu shock dan kecepatan menaikan bunganya.
"Antisipasi untuk hal ini, saya yakin, teman-teman di industri sudah siap merespons hal ini. Suku bunga rendah sudah lewat, suku bunga relatif akan naik dan 2023 masih akan cukup tinggi, jelas Royke dalam dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Kamis, 06/10/2022).

Di sisi lain, hal ini tidak akan menahan untuk ekspansi, misalnya saja menurut Royke tahun depan justru BNI akan menambah di investasi digital dalam jumlah yang cukup besar.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages