Dua Jempol! Kalau Rupiah Bisa Menguat 4 Hari Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses menguat 3 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Kamis kemarin. Meski penguatannya tipis saja, 0,03% ke Rp 15.185/US$. Pergerakan rupiah sepanjang hari juga tidak terlalu besar, dan kemungkinan masih akan sama pada perdagangan Kamis (7/10/2022).
Indeks dolar AS yang kembali naik tentunnya akan memberikan tekanan besar bagi rupiah. Dalam dua hari terakhir, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melesat lebih sekitar 2%.
Dari dalam negeri, rilis data cadangan devisa bisa jadi mempengaruhi pergerakan rupiah. Jika mengalami penurunan, artinya Bank Indonesia (BI) melalukan intervensi yang besar terhadap rupiah sepanjang September.
Hal tersebut bisa menunjukkan, adanya tekanan yang besar ke rupiah dari eksternal. Namun, jika cadangan devisa mengalami kenaikan, maka akan menjadi sentimen positif ke rupiah dan berpeluang mencatat penguatan 4 hari beruntun.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR terus tertekan sejak menembus ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50) yang kini berada kisaran Rp 14.900/US$ - Rp 14.920/US$.
MA 50 merupakan resisten kuat, sehingga tekanan pelemahan akan lebih besar ketika rupiah menembusnya. Apalagi rupiah juga sudah menembus dan tertahan di atas Rp 15.090/US$ - Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50%.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Selama tertahan di atas Fibonacci Retracement 50% tersebut, rupiah berisiko terpuruk semakin jauh. Target pelemahan ke Rp 15.450/US$, yang merupakan Fibonacci Retracement 38,2%.
Untuk hari ini, ada risiko rupiah melemah ke Rp 15.220/US$ - Rp 15.250/US$.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian sudah cukup lama berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayahoverbought(di atas 80) atauoversold(di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam, yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harian, bergerak naik setelah hampir masuk ke wilayah oversold. Artinya ruang penguatan rupiah hari ini mulai terbatas.
Rupiah kini berada di dekat support kisaran Rp 15.150/US$, jika ditembus ada peluang rupiah menguat ke 15.100/US$ hingga Rp 15.090/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)